SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan perumahan (JIBI/Dok)

Ilustrasi pembangunan perumahan

JAKARTA–Asosiasi Pengusaha Indonesia memprediksi pertumbuhan investasi di Indonesia akan melambat sampai akhir tahun, bahkan sampai pemerintahan baru terbentuk, yakni pada 2014.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi mengatakan wajar bila pertumbuhan investasi pada kuartal 1 2013 berjalan lambat. Pasalnya, tahun ini sangat diwarnai aspek politik yang menyebabkan para investor ragu-ragu untuk masuk ke Indonesia.

“Ini tahun politik, investor semua ragu-ragu, mereka menunggu,” kata Sofjan ketika dihubungi Bisnis, Senin (22/4).

Menurut Sofjan, tahun politik ini membuat pemerintah juga tidak fokus dalam mengambil keputusan atau kebijakan. Misalnya, rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang sudah digadangkan sejak lama, namun belum terealisasi hingga kini.

“Ini pengusaha dalam negeri juga jadi tahan barang di pasar, mereka hold, daripada naik, mereka tahan, mereka menerka-nerka” jelasnya.

Selain itu, investor luar negeri juga berpendapat bahwa infrastruktur di Indonesia belum mengakomodir investasi yang akan mereka lakukan. Belum lagi, kepastian hukum yang belum jelas.

“Mereka berpikir, dibandingkan masuk ke Indonesia yang tidak jelas, lebih baik ke negara lain,” tambah Sofjan.

Sofjan memperkirakan, pertumbuhan investasi pada kuartal 1 tahun ini akan sama dengan pertumbuhan di kuartal 2 hingga kuartal 4 tahun ini. “Pada pemerintahan baru nanti, baru bisa mulai tumbuh lagi.”

Meski begitu, lanjut Sofjan, para pengusaha tetap akan mengambil kesempatan atau peluang bisnis yang ada. Dia menilai, Pemilu menjadi kendala karena bisa menghambat investasi. Selain itu, biaya produksi juga bakal meningkat.

Di sisi lain, dia meminta pemerintah jangan selalu mengutamakan politik. “Masalah ekonomi juga penting.”

Seperti diberitakan JIBI/Bisnis, realisasi investasi kuartal I/2013 mencapai Rp93 triliun dengan pertumbuhan year-on-year sebesar 30,6%, sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 32,8%.

Dari total realisasi investasi kuartal I/2013 yang sebesar Rp93 triliun, komposisi penanaman modal asing (PMA) mencapai 70,4% dengan nilai investasi mencapai Rp65,5 triliun, sedangkan komposisi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai 29,6% dengan nilai investasi mencapai Rp27,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya