Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Sleman, Arif Haryono menyatakan pada pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun ini jumlah pengawas UAN yang berasal dari perguruan tinggi lebih banyak dari tahun sebelumnya.
“Tahun lalu setiap sekolah hanya satu, sekarang didasarkan pada jumlah ruangan,” katanya, Jumat (11/4/2014).
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Kalau sekolah punya ruangan [ujian] satu sampai tiga akan punya satu pengawas dari perguruan tinggi. Kalau jumlah ruangannya empat sampai 10 pengawasnya dua, dan seterusnya,” jelas Arif Haryono.
Secara keseluruhan, Disdikpora Sleman menyiapkan 582 pengawas UAN SMA dan 782 pengawas UAN SMK. Pengawas dari perguruan tinggi di Sleman diwakili oleh pihak Universitas Gadjah Mada.
Sementara pengawas dari tingkat sekolah akan dilakukan secara silang. “Pengawas dari sekolah lain tidak akan membantu siswa. Diharapkan ada asas objektivitas,” kata Arif.
Selain itu, Disdikpora juga akan membuka posko UAN guna mendukung kelancaran program tersebut. “Apa saja bisa dilaporkan masyarakat dan siapapun yang menemukan pelanggaran selama UAN berlangsung,” ungkap Arif Haryono.
Laporan pengaduan yang masuk ke posko akan ditindaklanjuti dengan melihat porsi kewenangan penanganan. “Kami lihat dulu apakah itu kewenangan sekolah, pokja, atau Disdik Provinsi,” kata Arif.
Dia memaparkan, tahun lalu tidak ada laporan terkait pelanggaran, hanya laporan bahwa beberapa siswa berhalangan mengikuti ujian.
Arif berharap hasil UAN tahun ini lebih optimal. Hal tersebut mengacu pada angka kelulusan tahun 2013 yang terbilang tinggi. “SMA lulus 99,88 persen dan SMK 99,97 persen,” ucapnya.