SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Para pendaki gunung yang ingin merayakan peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI di puncak Gunung Merapi harus mengurungkan niat. Jalur pendakian ke <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180724/492/929779/tertangkap-petugas-pendaki-ini-dilarang-ke-merapi-selama-2-tahun" title="Tertangkap Petugas, Pendaki Ini Dilarang ke Merapi Selama 2 Tahun">puncak Merapi</a> masih ditutup untuk umum sejak erupsi beberapa waktu lalu.</p><p>Namun, pendaki masih bisa naik ke ke Gunung Merbabu. Setiap tahun, puncak gunung menjadi lokasi perayaan peringatan HUT RI termasuk di Gunung Merapi. Ribuan pendaki biasanya mulai naik pada 16 Agustus melalui berbagai jalur pendakian yang tersedia.</p><p>Namun kali ini perayaan di Gunung Merapi ditiadakan menyusul masih berlakunya larangan mendaki sejak 11 Mei akibat aktivitas erupsi yang meningkat.</p><p>Kepala Resort Selo pada Balai Taman Nasional Gunung (BNTG) Merapi, Wahid Adi Bowo mengatakan, hingga saat ini <a href="http://news.solopos.com/read/20180511/496/915665/160-pendaki-berada-di-puncak-saat-merapi-erupsi" title="160 Pendaki Berada di Puncak saat Merapi Erupsi">Gunung Merapi</a> masih berstatus waspada sehingga terlarang untuk pendakian umum.</p><p>&ldquo;Sampai saat ini statusnya masih waspada dan kami belum tahu sampai kapan status ini berlaku sehingga pada perayaan HUT RI kali ini tidak boleh ada pendakian bagi masyarakat umum,&rdquo; ujarnya, Rabu (15/8/2018).</p><p>Meski informasi larangan tersebut sudah tersebar luas, BNTG tetap melakukan antisipasi terhadap pendaki yang ingin naik via jalur pendakian resmi. Pada jalur Selo, BNTG berkoordinasi dengan pemerintah Kecamatan Selo, Koramil, dan sukarelawan setempat untuk melakukan penjagaan di jalur tersebut.</p><p>&ldquo;Kami dari Resor Selo bersama pihak Kecamatan Selo, Koramil, dan sukarelawan akan melakukan penjagaan sejak 16 Agustus hingga 18 Agustus di jalur resmi,&rdquo; imbuh dia.</p><p>Selain jalur pendakian resmi, BNTG juga mengantisipasi pendakian di jalur tikus. &ldquo;Antisipasi lain yaitu pada jalur yang tidak resmi mengingat jalur tikus ini jumlahnya cukup kan cukup banyak seperti di Musuk, Sureteleng, Klakah, Tlogolele, Babatan, dan Cangkringan [Yogyakarta], Kami koordinasi dengan kepala resor masing-masing dengan pemasangan spanduk di jalur tersebut.&rdquo;</p><p>Menurutnya, spanduk itu berisi larangan pendakian dan pemberitahuan bahwa jalur-jalur tersebut bukan jalur pendakian resmi.</p><p>Sementara itu, terkait dengan adanya larangan pendakian ke <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180724/492/929758/merapi-masih-ditutup-pendaki-main-kucing-kucingan-dengan-petugas" title="Merapi Masih Ditutup, Pendaki Main Kucing-Kucingan dengan Petugas">Gunung Merapi</a> ini, Wahid menyarankan pendaki ke Gunung Merbabu yang letaknya bersebelahan dengan Gunung Merapi.</p><p>Karenanya, diperkirakan pendaki Gunung Merbabu akan mengalami lonjakan pendaki pada malam 17 Agustus. Saat ini BTNG Merbabu tengah melakukan rapat koordinasi persiapan menghadapi kondisi itu.</p><p>Kepala BTNG Merbabu Edy Sutiyarto belum bisa memberikan keterangan mengenai persiapan pendakian karena rapat masih berlangsung. &ldquo;Kami masih rapat,&rdquo; ujarnya saat dihubungi melalui telepon.</p>

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya