SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menargetkan bisa pembangunan sebanyak 200 unit SMK yang dianggarkan melalui APBN 2009.

Direktur Pembinaan SMK, Dr Joko Sutrisno saat ditemui wartawan seusai meresmikan gedung baru SMK Katolik St Mikael, Sabtu (11/7), mengatakan hingga tahun ini program penambahan SMK baru melalui APBN mencapai 200 unit.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Menurutnya, jumlah itu belum termasuk penambahan bangunan SMK dari pemerintah daerah maupun pihak swasta yang turut berpartisipasi dalam program penambahan sekolah itu. Ia menambahkan, dalam skala nasional jumlah total SMK baru pada tahun ini mencapai sekitar 300-400 unit yang dibangun dari APBN, APBD, maupun pihak swasta.

Menurutnya, jumlah itu sudah termasuk hasil konversi atau alih fungsi dari SMA menjadi SMK.

Sementara itu, jumlah penambahan ruang kelas SMK secara nasional pada tahun ini mencapai sekitar 12.000 ruang kelas. Menurutnya, penambahan ruang kelas itu akan dibangun melalui APBN sebanyak 4.000 ruang kelas. Sedangkan sisanya dibangun melalui APBD dan pihak swasta.

Joko menambahkan, hingga kini pihaknya belum menghitung rasio perbandingan SMK:SMA. Menurutnya pada tahun lalu, secara nasional rasio jumlah SMK:SMA mencapai 47:53. Diharapkan pada tahun ini rasio jumlah SMK:SMA bisa berimbang menjadi 50:50. Berdasarkan rencana strategis tahun 2014, rasio jumlah siswa SMK:SMA adalah 67:33. Ia menilai, ide penambahan rasio itu cukup sederhana. Berdasarkan pengamatan statistik lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi tidak lebih 30% dari total jumlah kelulusan SMA dari tahun ke tahun.

m82

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya