SOLOPOS.COM - Ilustrasi lalu lintas di flyover atau jalan layang, (Jeda.id)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berencana membangun sejumlah infrastruktur di wilayah Kabupaten Sragen pada 2022. Infrastruktur yang akan dibangun itu di antaranya flyover atau underpass untuk jalur kereta api di Pilangsari, Ngrampal, Sragen, serta peningkatan struktur dan kapasitas jalan Solo-Purwodadi.

Rencana pembangunan infrastruktur tersebut disampaikan Kabid Inovasi dan Teknologi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah Agung Koen Marjono mewakili Kepala Bappeda Jateng secara virtual dalam Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Sragen 2021 di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa (30/3/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Puluhan Ayam di Cawas Klaten Mati Mendadak, Kepalanya Gosong!

Agung menjelaskan selain dua infrastruktur tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng juga akan menyelesaikan Jembatan Ganefo di Tangen, revitalisasi pasar Kabupaten Sragen, pengembangan amenitas kawasan wisata Sangiran, pengembangan sapi di Sragen, dan lainnya.

Selain infrastruktur, Agung juga menyinggung tentang rencana pengembangan ekonomi berbasis koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM); pengembangan ekonomi berbasis pesantren; penanggulangan dan pencegahan stunting dan gizi buruk; serta pembangunan dan pengembangan prasarana SMK unggulan.

“Perencanaan pembangunan di Sragen diharapkan sinergi dengan rencana pembangunan tingkat provinsi dan nasional,” katanya.

Tokoh masyarakat Sragen, Sri Busono, salut dengan rencana pembangunan flyover di Pilangsari, Ngrampal, Sragen karena pembangunan itu tepat. Dia mengatakan flyover di Pilangsari itu merupakan peninggalan pemerintahan Bupati Bawono.

Flyover Barat Kota

Dia menyarankan untuk pembangunan flyover itu tak hanya di Pilangsari tetapi juga dipikirkan flyover di wilayah barat Kota Sragen untuk mengatasi keruwetan lalu lintas di Kota Sragen untuk 5-10 tahun mendatang.

“Flyover barat itu diharapkan mulai dipikirkan pada masa Pemerintahan Mbak Yuni biar nantinya ada kesinambungan dengan pemeirntahan berikutnya. Saya juga salut dengan rencana pembangunan perkantoran terpadu,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen Suratno juga menyampaikan masukan dalam Musrenbang itu, terutama terkait ketahanan pangan yang belum disinggung dalam program Bupati Sragen di 2022.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Dishub Sukoharjo Peketat Pengawasan di Jalur Perbatasan

Dia meminta persoalan pupuk menjadi prioritas program Pemerintah Kabupaten Sragen karena kuota pupuk semakin berkurang sedangkan harga justru dinaikkan. Dia juga menyebut hilangnya jenis pupuk bersubsidi SP36 dan ZA di sejumlah wilayah di Sragen.

“Masalah pupuk itu berkaitan dengan produksi padi. Sragen sebagai penyangga pangan nasional mestinya menjadi prioritas pembangunan,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya