SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Memasuki awal Muharram, ratusan benda pusaka melewati jamasan. Pembersihan benda-benda pusaka seperti keris dan tombak merupakan tradisi Jawa yang wajib dilakukan setiap tahun sekali pada awal Muharram.

Jamasan benda-benda pusaka sudah mulai dilaksanakan pelaku budaya Hardi Suyono di kediamannya di RT4/9, Dusun Kepek, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari. Banyak pemilik keris menitipkan benda pusaka mereka kepada Hardi Suyono untuk dibersihkan. Jamasan pusaka membutuhkan waktu satu minggu.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

“Pada Sura [Muharam], menurut perhitungan Jawa setiap pemilik benda pusaka wajib membersihkan bendanya,” kata Mbah Har, panggilan Hardi Suyono, Senin (28/11).

Ekspedisi Mudik 2024

Jamasan pusaka dilakukan setelah tirakat bersama pada malam 1 Sura, Sabtu (26/11). Selanjutnya, seluruh pusaka yang diserahkan pemilik kepada Mbah Har langsung dikeluarkan dari tempatnya (rangka). Kemudian pusaka-pusaka itu dijamas dengan berbagai ramuan dan ragam minyak pewanggi.

Menurut Mbah Har, jamasan pusaka setiap Sura bertujuan membersihkan berbagai kerak dan kotoran yang melekat sepanjang keris yang umumnya sudah berumur ratusan tahun. Setelah melalui proses pemandian dengan ramuan minyak khusus, satu per satu pusaka dijamas Mbah Har untuk memunculkan kembali pamornya.

Pusaka yang dijamas Mbah Har merupakan milik pegiat budaya tradisi, kolektor keris, seniman, tokoh masyarakat, tentra hingga pejabat pemerintahan. Benda pusaka itu dipercaya menambah nilai kewibawaan pemiliknya.

Tahun ini, Mbah Har juga mengaku mendapat kepercayaan menjamas pusaka mata tombak yang menjadi salah satu koleksi museum di Jogja yang diantar menjelang Sura.

Sutadi, salah satu warga Wonsoari pemilik keris mengakui tradisi jamasan pusaka di Sura tak pernah dia lewatkan. Jamasan pusaka dipandang sebagai suatu tradisi dan keharusan untuk merawat dan menjaga benda-benda pusaka.

“Keberadaan benda-benda pusaka bersejarah selama ini sudah tergolong barang yang langka sehingga harus dirawat,” katanya.(Wartawan Harian Jogja/Endro Guntoro)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya