SOLOPOS.COM - Ilustrasi

JOGJA—Kemacetan lalu lintas di Jogja menjelang pergantian tahun menuai repsons beragam di jejaring sosial Facebook dan Twitter. Dibutuhkan kebijakan berani dari pemerintah daerah jika ingin membebaskan Jogja dari macet, setidaknya saat tahun baru.

Pendapat warga di akun Facebook Harian Jogja misalnya menyebut Jogja harus belajar dari Jepang untuk menata ulang parkir dan struktur arah lalu lintas jalan kota.

Jogja juga perlu mencoba kebijakan baru melarang kendaraan bermotor saat peringatan atau perayaan hari hari tertentu. “Khusus hari itu,bebaskan jalan-jalan tertentu dari Kendaraan bermotor,” tulis Djoko Suhono.

Pendapat serupa juga ditulis Ma’rifa Riza Florinda. “Harusnya kendaraan tidak perlu masuk area Malioboro. Kawasan ini khusus untuk pejalan kaki saja. Pemerintah mestinya juga bikin lahan parkir yang luas,”.

Edy Supaat menulis, sudah saatnya dipintu  masuk kota Jogja tersedia lahan parkir yang memadai. Pengeloaan dibuat profesional. Bila perlu ada imbauan agar wisatawan naik andong, becak atau Trans Jogja untuk masuk ke lokasi objek wisata.

Kritikan juga diungkapkan Ang’ Simanjuntak Sevenfoldizm. Rutinitas kemacetan tulisnya, menandakan pemerintah belum bisa membenahi fasilitas publik. Berdasarkan pengalaman, seharusnya pemerintah belajar dari tahun lalu dan mencoba membuat perubahan untuk tahun berikutnya. “Introspeksi deh”. (HARIAN JOGJA/Sumadiyono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya