SOLOPOS.COM - Umat Khonghucu melepas burung pipit saat mengikuti ritual Pou Un di Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede, Solo, Minggu (15/1/2017). (Nicolaus Irawan/JIBI/Solopos)

Menjelang Tahun Baru Imlek, umat Tri Darma Solo menjalankan sembahyang Pou Un di kelenteng.

Solopos.com, SOLO — Umat Tri Darma Solo mengadakan sembahyang Pou Un atau tolak bala di Kelenteng Tien Kok Sie dekat Pasar Gede Solo, Minggu (15/1/2017). Sembahyang yang digelar pada tanggal 18 Cap Jie Gwe (bulan ke-12 Imlek) tersebut bertujuan melepaskan kesalahan dan dosa menjelang datangnya Tahun Baru Imlek 2568/2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengurus Bagian Ritual Kelenteng Tien Kok Sie, Budiyono Tekgianto, 60, mengatakan sembahyang itu dilakukan di Kelenteng Tien Kok Sie untuk memohon ampun atas kesalahan yang mereka lakukan pada tahun ini [Tahun Kera]. Mereka juga melepaskan burung dan ikan lele sebagai perwujudan membuang sial tahun ini.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami melepas 999 ekor burung pipit di depan kelenteng [samping Pasar Gede] dan 999 ekor ikan lele ke Sungai Bengawan Solo. Itu sebagai pertanda kejelekan-kejelakan yang ada pada kami ikut dilepas,” ujar lelaki yang akrab disapa Atek itu saat ditemui wartawan, Minggu.

Ia menjelaskan dalam tradisi lama masing-masing orang biasanya melepaskan burung atau ikan sesuai jumlah usianya. Namun, karena umat di kelenteng itu sudah terbiasa sembahyang bersama, mereka kemudian memohon pengampunan secara bersama-sama.

Secara global, angka 999 diambil untuk mewakili seluruh umur umat Kelenteng Tien Kok Sie. “Pengurus kelenteng menyiapkan 999 ekor lele untuk dilepas di Sungai Bengawan Solo. Tapi tadi ada sebagian jemaat yang membawa tambahan ikan lele. Jadi total ikan yang dilepas lebih dari 999 ekor,” paparnya.

Seusai melepas burung dan ikan, mereka mengirim uang takim (sembahyangan) dengan cara dibakar. Tradisi itu bermakna mengirim uang kepada leluhur yang sudah berada di alam baka.

Ritual terakhir adalah prosesi siraman oleh biksu. Hal itu untuk membersihkan badan. Umat Tri Darma berharap dapat menatap Tahun Baru Imlek dengan lebih bersih dan suci.

“Lebih dari 200 jemaat sembahyang di sini. Semoga tahun depan akan datang dengan cerah,” tuturnya.

Salah seorang jemaat di Kelenteng Tien Kok Sie, Iksan Subianto, 65, mengaku sudah melakukan sembahyang Pou Un pada pagi itu. Sembahyang itu dilakukan bergiliran pada pukul 05.00 WIB, pukul 07.30 WIB, pukul 09.00 WIB, dan pukul 10.00 WIB.

“Saya berdoa agar semuanya sehat, rezeki lancar. Saya berharap bisa menjalani hidup tanpa ada halangan dan keluarga bahagia,” kata warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon saat ditemui Solopos.com, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya