SOLOPOS.COM - Ilustrasi tradisi Kirab Tebokan menyambut Tahun Baru Hijriah di Kudus. (Youtube.com)

Tahun Baru 1439 Hijriah disambut warga Kudus dengan Kirab Tebokan

Semarangpos.com, KUDUS – Ratusan warga Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/9/2017) sore, menyambut Tahun Baru 1439 Hijriah dengan menggelar Kirab Tebokan. Agenda warga Kudus itu diikuti puluhan anak-anak, remaja, dan orang tua yang membawa sesaji berupa makanan jenang yang dibentuk gunungan, jajan pasar, dan hasil bumi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sesaji itu mereka arak mengitari Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jateng. Rute perjalan Kirab Tebokan tersebut dimulai dari Jl. Sosrokartono menuju pertigaan Desa Bacin, arah GOR Desa Kaliputu, menuju panggung utama di halaman Balai Desa Kaliputu. Kirab juga dimeriahkan seni barong serta drum band.

Sepanjang rute jalan yang akan dilalui rombongan kirab, dipadati warga sudah menantikan kehadiran mereka sejak siang hari. “Tebokan” merupakan istilah dari kata tebok dalam bahasa Jawa yang bermakna sejenis nampan dari anyaman bambu yang biasa digunakan untuk meletakkan jenang.

Menurut Ketua Panitia Kirab Tebokan Desa Kaliputu Zaenal Arifin, tradisi tebokan merupakan simbol untuk mengungkapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas keberhasilan mereka di bidang usaha jenang yang diperingati bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam. Peserta kirab tersebut, kata dia, sebanyak 30 rombongan dari 18 rukun tetangga (RT) serta sejumlah pengusaha jenang di Desa Kaliputu. Mereka membawa jenang seberat 3 kuintal dalam kirab tersebut.

Ia berharap keterlibatan anak-anak yang membawa tebok berarak keliling desa akan menjadi generasi penerus usaha jenang di desa setempat. Sepanjang rute kirab yang berjarak sekitar 3 kilometer, peserta kirab diiringi musik rebana dan drum band dari sekolah setempat, serta puluhan warga sekitar yang ikut kirab.

Ritual tersebut makin menarik, anak-anak membawa tebok untuk diarak dengan berjalan kaki keliling desa. Setelah sampai di panggung utama, dilakukan doa yang dipimpin oleh ulama setempat. Selanjutnya, semua gunungan jenang diperebutkan warga.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya