SOLOPOS.COM - Kendaraan yang melintas di sela-sela kegiatan pawai taaruf Tahun Baru 1437 Hijriah di Kota Madiun, Jatim, dikeluhkan penonton karena dianggap mengganggu pemandangan dan mengancam keselamatan, Kamis (14/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Tahun baru Hijriah di Kota Madiun dirayakan dengan pawai taaruf. Namun, pelaksanaannya masih mendapat keluhan dari penonton karena banyaknya gangguan dari hadirnya kendaraan di tengah-tengah peserta.

Madiunpos.com, MADIUN – Sejumlah penonton pawai taaruf Tahun Baru 1437 Hijriah di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), Rabu (14/10/2015) pagi, mengeluhkan hadirnya kendaraan bermotor di berbagai rute yang dilalui peserta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Peserta pawai taaruf Tahun Baru 1437 Hijriah di Kota Madiun tergolong cukup banyak. Semoga tahun depan bisa lebih meriah. Namun, penonton masih terganggu dengan kehadiran kendaraan bermotor yang dibiarkan melintas di sela-sela peserta pawai,” kata penonton asal Kabupaten Ngawi, Jatim, Angga Pujianto, 44, saat dijumpai Madiunpos.com di sela-sela menyaksikan Pawai Ta’aruf di Jl. Panglima Sudirman, Kota Madiun, Rabu.

Ekspedisi Mudik 2024

Angga yang hadir bersama istri dan salah seorang anaknya tersebut menyarankan panitia menutup akses setiap kendaraan yang akan melintas di jalur jalan yang digunakan sebagai rute pawai taaruf Tahun Baru 1437 Hijriah di Kota Madiun itu. Selain mengganggu, menurut dia, kehadiran kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor bisa mengancam keselamatan penonton dan peserta pawai.

“Penonton tidak bisa bebas menyaksikan pawai taaruf Tahun Baru 1437 Hijriah. Kendaraan bermotor silir berganti lewat di hadapan kami. Kondisi itu jelas membuat kami tidak nyaman. Saya yakin peserta pawai taaruf juga merasakan yang sama,” ujar Angga.

Belum Kondusif
Senada dengan Angga, penonton asal Kelurahan Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Sabrina, 34, meminta pengendara kendaraan bermotor mengalah sejenak dengan pelaksanaan pawai taaruf Tahun Baru 1437 Hijriah. Menurut dia, para pengendara baru bisa melintas dengan bebas di jalanan Kota Madiun setelah pawai taaruf usai.

“Pawai taaruf Tahun Baru Hijriah kan tidak setiap hari digelar. Selain penitia yang tegas, seharusnya para pengendara sepeda motor juga sadar untuk menyukseskan pawai taaruf. Saya merasa pawai taaruf Tahun Baru Hijriah 2015 belum kondusif,” jelas Sabrina.

Sebagai informasi, sejumlah 6.060 orang mengikuti pawai taaruf di Kota Madiun dalam rangka perayaan Tahun Baru 1437 Hijriah, Rabu (14/10/2015) pagi. Ribuan peserta pawai yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun itu merupakan perwakilan siswa dari berbagai sekolah tingkat TK/RA, SD, SMP, dan SMA di Kota Gadis.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Madiunpos.com, pawai taaruf Tahun Baru 1437 Hijriah secara detail diikuti oleh 2.000 peserta dari berbagai sekolah tingkat TK/RA Negeri atau Swasta dan 4.060 peserta dari sejumlah sekolah tingkat SD sampai SMA di Kota Madiun. Khusus peserta dari kalangan siswa tingkat TK/RA, mendapat kesempatan untuk memenangkan lomba pawai taaruf, salah satu kriterianya adalah kerapian. 

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya