SOLOPOS.COM - PKL mulai menata dagangan di city walk Jl. Slamet Riyadi menjelang penyelenggaraan kegiatan CFN malam Tahun Baru 2018, Minggu (31/12/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL akan memadati area CFN malam Tahun Baru di Solo.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perdagangan (Disdag) Solo membuka pintu bagi pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di sepanjang city walk Jl. Slamet Riyadi saat Solo Car Free Night (CFN) malam Tahun Baru 2018, Minggu (31/12/2017) pukul 21.00 WIB hingga Senin (1/1/2018) pukul 01.30 WIB.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mereka sudah berdatangan dan mempersiapkan lokasi berjualan di city walk sejak siang. Pedagang mengaku harus berebut tempat dengan PKL lainnya agar bisa berjualan.

Kabid PKL Disdag Solo, Didik Anggono, mempersilakan PKL turut memeriahkan penyelenggaraan kegiatan CFN. Dia memastikan PKL maupun warga yang bukan termasuk PKL reguler Car Free Day (CFD) boleh berjualan di area CFN asal tidak melanggar ketentuan. (Baca: 75 Gong akan Ditabuh Tandai Pergantian Tahun di Solo)

Ekspedisi Mudik 2024

Para PKL hanya diperbolehkan berjualan di bagian city walk Jl. Slamet Riyadi. Jika sampai nekat berjualan di jalur cepat dan jalur lambat Jl. Slamet Riyadi, PKL bakal diterbitkan dan diberikan sanksi oleh petugas Pemkot Solo.

“Kami persilakan PKL berjualan di area kegiatan CFN. PKL hanya diberi tempat berjualan di bagian city walk. Seperti pada penyelenggaraan CFD, PKL kami larang berjualan di bagian jalur cepat dan jalur lambat Jl. Slamet Riyadi saat digelar kegiatan CFN,” kata Didik saat diwawancarai Solopos.com, Minggu sore.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu pukul 16.00 WIB, sejumlah lokasi di Jl. Slamet Riyadi telah dipadati cukup banyak PKL yang hendak menyambut kedatangan pengunjung kegiatan CFN. Para PKL berjualan dengan beragam cara, ada yang hanya menggelar tikar untuk menjajakan barang dagangan hingga mendirikan tenda untuk tempat pembeli. (Baca: Ramaikan CFN Tahun Baru, Ini yang Disiapkan Pemkot Solo)

PKL yang datang bukan hanya menjajakan makanan, tapi juga berbagai barang keperluan seperi aksesori hingga pakaian. Terkait jenis dagangan, Didik menegaskan Disdag melarang PKL berjualan kembang api dan petasan.

Hal itu seiring kebijakan Wali Kota Solo agar masyarakat tidak merayakan malam pergantian tahun dengan menyalakan kembang api dan petasan. Dia menerangkan tim gabungan dari Pemkot dan Polresta Surakarta bakal menyisir Jl. Slamet Riyadi sebelum dan saat digelar CFN guna memastikan tidak ada PKL yang mejual petasan dan kembang api.

“Kami meminta perhatian kepada masyarakat atau PKL untuk tidak menjual petasan dan kembang api di Jl. Slamet Riyadi saat malam tahun baru. Akan ada tim gabungan yang menyisir Jl. Slamet Riyadi guna memastikan tidak ada PKL yang menjual petasan dan kembang api,” jelas Didik.

Salah satu PKL yang telah menata dagangan di city walk Jl. Slamet Riyadi sekitar Plaza Sriwedari adalah Yunarso, 43, warga Sukoharjo. Dia mengaku harus berebut dengan PKL lain agar mendapat tempat berjualan.

PKL yang datang lebih awal berhak menempati lokasi mana saja yang dipilih. Dia mengaku telah rutin berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi saat digelar CFN. Padahal Yunarso bukan termasuk PKL CFD Jl. Slamet Riyadi.

“Biasanya jualan di dekat rumah [Sukoharjo]. Ini ke sini [city walk Jl. Slamet Riyadi] karena biasanya acara CFN ramai. Jadi dagangan dijamin laku. Tapi jelas ada perjuangannya. Untuk bisa pilih tempat, saya harus datang sejak siang. Jadi sistemnya PKL berjualan di CFN itu siapa cepat dia dapat,” terang Yunarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya