SOLOPOS.COM - Seorang pedagang trompet asal Wonogiri menjajakan trompet di Jl. Soekarno-Hatta, Ponorogo, Senin (26/12/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Tahun Baru 2017, sejumlah pedagang trompet dadakan bermunculan di jalan-jalan Ponorogo.

Madiunpos.com, PONOROGO — Menjelang perayaan Tahun Baru 2017, penjual trompet membanjiri Ponorogo. Sejumlah penjual trompet itu berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Madiunpos.com di wilayah Ponorogo, Senin (26/12/2016), belasan pedagang trompet menjual berbagai jenis terompet di sepanjang Jl. Soekarno-Hatta. Ada berbagai jenis trompet yang dijual antara lain trompet naga, trompet ayam jago, dan lainnya.

Salah satu penjual trompet, Rianto, 41, mengatakan sudah sejak 20 Desember lalu berjualan trompet di Jl. Soekarno-Hatta Ponorogo. Dia berencana berjualan hingga malam pergantian tahun nanti.

Rianto menuturkan trompet yang dijual merupakan buatannya sendiri. Untuk perayaan Tahun Baru 2017, dia membawa 500 trompet berbagai jenis. Harganya paling mahal Rp20.000 dan paling murah Rp5.000.

“Keuntungannya per trompet dari Rp1.000 hingga Rp5.000 tergantung jenis dan ukuran trompet,” jelas warga RT 006/RW 003, Desa Tengger, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, kepada Madiunpos.com, Senin.

Dalam sehari biasanya ia bisa menjual hingga 15 buah trompet. Penjualan trompet akan meningkat pada 30-31 Desember atau pada malam Tahun Baru. “Sebanyak 500 trompet itu bisa habis terjual, paling sisanya cuma 10 biji,” ujar dia.

Saat tidak berjualan trompet menjelang Tahun Baru, keseharian Rianto berjualan mainan anak-anak di pasar-pasar dan pusat keramaian di Wonogiri. Namun, penghasilannya dari berjualan mainan anak-anak tidak terlalu besar sehingga saat ada momen seperti perayaan Tahun Baru, ia pun memanfaatkannya secara maksimal.

Sejak 2007, Rianto telah berjualan trompet di Ponorogo. Dia mengaku tidak berjualan di Wonogiri karena sudah terlalu banyak penjual trompet di sana.

“Kalau di Ponorogo kan masih sedikit yang jualan saat itu. Jadi saya lebih memilih berjualan di sini,” jelas dia yang berjualan trompet mulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Pedagang trompet lainnya, Supriyanto, 40, mengatakan berjualan trompet di Ponorogo sejak 20 Desember lalu. Dia yang juga warga Wonogiri itu datang bersama beberapa temannya untuk mengadu nasib dengan berjualan trompet di Ponorogo.

“Saya bersama teman-teman tidur di rumah saudara yang ada di sekitar Kelurahan Mangkujayan, Ponorogo,” ujar dia.

Supri membawa 300 trompet untuk dijual di Ponorogo. Biasanya, trompet-trompet tersebut laku keras pada saat menjelang puncak pergantian. Apalagi bila ada acara perayaan di Alun-alun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya