SOLOPOS.COM - Warga menyaksikan kembang api di titik nol kilometer Solo, Jl. Slamet Riyadi, Sabtu (31/12/2016) malam. (Nicolaus Irawan/JIBI/Solopos)

Tahun Baru 2017, keramaian malam tahun baru dimanfaatkan pengusaha di Jl. Slamet Riyadi Solo untuk promosi.

Solopos.com, SOLO — Tiupan trompet dan gemerlap kembang api di angkasa menyemarakkan momen pergantian tahun dari 2016 menuju 2017 di Jl. Slamet Riyadi Solo, Sabtu (31/12/2016)  malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ribuan orang memadati ruas jalan dari Gendengan sampai Gladak yang disterilkan dari kendaraan bermotor. Dalam kesempatan car free night (CFN) tersebut, masyarakat tumpah-ruah merayakan momen pergantian tahun.

Ada tujuh panggung yang difasilitasi Pemkot Solo, yaitu di depan Kantor Bakorwil, Perempatan Nonongan, Perempatan Pasar Pon, depan Kantor BTN Solo, Plasa Sriwedari, depan Loji Gandrung, dan depan Solo Grand Mall.

Ekspedisi Mudik 2024

Suasana semakin semarak dengan atraksi kembang api di depan Rumah Makan The Warung Jagongan. Pertunjukan itu menyedot animo warga dalam jumlah besar. Kembang api yang disediakan manajemen The Warung Jagongan tersebut dinyalakan mulai pukul 20.30 WIB dengan jeda waktu tertentu. Puncaknya pada detik-detik pergantian tahun.

Masyarakat mengabadikan momentum tersebut dengan kamera ponsel atau kamera digital. Kembang api itu disajikan untuk memeriahkan acara pembukaan warung tersebut. Masyarakat bersorak-sorai sebagai bentuk apresiasi atas pertunjukan kembang api yang disajikan.

Pemilik The Warung Jagongan, Shafiyyatul Ghina, 26, mengatakan pertunjukan kembang api malam itu bertujuan mengenalkan warung tersebut kepada masyarakat. Kebetulan, hal itu bertepatan dengan momentum tahun baru.

“Ini pembukaan sekaligus pesta kembang api. Kami memang ingin menarik perhatian pengunjung,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Minggu (1/1/2017) dini hari.

Putri pemilik Wong Solo Grup Puspo Wardoyo tersebut menjelaskan ada 60 kotak kembang api yang dinyalakan malam itu. Kembang api yang disajikan termasuk varian terbaru dengan total durasi hampir dua jam.

“Kami menghabiskan dana sekitar Rp50 juta untuk pesta kembang api. Kami ingin anak muda mengenal warung ini,” terang dia.

Ia berharap momen tahun baru akan memberikan sesuatu yang positif pada bisnisnya. Selain itu, ia berharap restoran tersebut bisa memberi manfaat bagi Kota Solo.

Salah seorang pengunjungan CFN, Joko Santosa, 46, mengatakan datang bersama keluarga dari rumah mereka di Pucangan, Kartasura.  Ia menilai acara pergantian tahun malam itu sangat meriah.

“Ini lebih ramai dari car free day,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com.

Selain kembang api tersebut, ada pula kembang api yang dinyalakan dari berbagai lokasi sepanjang CFN. Gemerlap kembang api yang dinyalakan PT Sritex dari GOR Sritex Arena juga terlihat dari area CFN.

Pantauan Solopos.com, panggung di seberang jalan Rumah Dinas Wali Kota Loji Gandrung dimeriahkan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo. Mereka melakukan menyosialisasikan ciri-ciri uang kertas asli. Pegawai BI memberikan kuis kepada masyarakat. Ada pula pertunjukan musik dari grup band lokal.

Di panggung yang berada di depan Grapari Telkomsel atau di seberang Solo Grand Mall, beberapa band musik tampil menghibur warga yang duduk atau berjalan di sekitar itu. Sebagian masyarakat lainnya menonton atraksi breakdance oleh Illution Crew Solo dan Solo Bibis Extreme di sebelah selatan Richese Factory.

Salah satu anggota Illution Crew Solo, Rian, mengatakan mereka datang ke CFN untuk kumpul-kumpul. “Tiap CFN pasti ada. Mulai pukul 22.00 WIB sampai kembang api. Illution Crew hanya atraksi biasa, tapi ternyata banyak warga yang melihat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya