SOLOPOS.COM - Sampah plastik dan beragam jenis sampah lain yang ditinggalkan pengunjung usai malam pergantian tahun baru maupun saat liburan, berserakan di Pantai Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul. Minggu (1/2/2017). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Tahun baru 2017 menyisakan sampah di Pantai Parangtritis

Harianjogja.com, BANTUL — Sampah menjadi masalah klasik yang selalu muncul di Pantai Parangtritis (Paris) saat musim liburan tiba. Usai perayaan tahun baru dan liburan tahun baru, sedikitnya terdapat puluhan ton sampah dihasilkan wisatawan. Akibatnya petugas kebersihan kuwalahan, sehingga memerlukan waktu tiga hari untuk membersihkan Pantai Parangtritis seperti sediakala.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator Unit Pelaksana Kerja (UPK) Parangtritis Dispar Bantul, Suranta menjelaskan demi membersihkan puluhan ton sampah itu petugas dibekali empat unit kendaraan roda tiga, satu traktor pengangkut sampah, dan satu truk. Namun menurut Sunarta petugas sempat terkendala lantaran sejak Senin  pagi, satu unit kendaraan roda tiga milik UPK Parangtritis rusak. Hingga saat ini kendaraan masih dalam proses perbaikan sehingga petugas tidak dapat melakukan pembersihan dengan optimal.

Sampah plastik dan beragam jenis sampah lain yang ditinggalkan pengunjung usai malam pergantian tahun baru maupun saat liburan, berserakan di Pantai Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul. Minggu (1/2/2017). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Sampah plastik dan beragam jenis sampah lain yang ditinggalkan pengunjung usai malam pergantian tahun baru maupun saat liburan, berserakan di Pantai Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul. Minggu (1/2/2017). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Dikatakanya juga sejauh ini tidak ada penambahan petugas kebersihan yang diterjunkan Dispar ke kawasan wisata Parangtritis. Padahal menurut Suranta jumlah petugas yang sekarang ada masih kurang, karena membeludaknya wisatawan yang datang. Sementara tumpukan sampah terlihat tidak hanya di satu titik, tapi merata di sepanjang pantai dari Pantai Depok sampai Parangedog.

Kini menurut Suranta, kekurangan tenaga kebersihan Parangtritis baru dibantu sejumlah elemen masyarakat, baik PKL maupun Pokdarwis Parangtritis yang memang rutin membantu menjaga kebersihan pantai. “Kami berharap, beberapa hari ke depan tidak terjadi hujan. Sehingga para petugas bisa membersihkan pantai dari tumpukan sampah. Kerana kalau hujan, pekerjaan kami tersendat, tidak bisa berjalan optimal,” tuturnya, Senin (2/1/2017)

Jika berjalan lancar, tumpukan sampah yang sudah dibersihkan petugas, tumpukan sampah itu terlebih dahulu dibawa ke TPS Parangtritis, selanjutnya dibawa ke TPA Piyungan. “Kalau tempat sampah di sini ada dua jenis. Ada yang dikelola Dinas Pariwisata, ada juga yang dikelola Pokdarwis Parangtritis. Kalau kami hanya mengurusi tempat sampah milik Dinas (Pariwisata),” kata dia.

Terpisah seorang wisatawan asal Gunungkidul, Setyawan mengaku kecewa dengan tumpukan sampah yang berserakan di Pantai Parangtritis. Kondisi itu menurutnya jelas mengganggu pemandangan, sekaligus mengganggu kenyamanan wisatawan. Apalagi wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tak lain untuk mendapatkan kenyamanan dari objek wisata yang didatangi. “Kalau mau makan jadi tidak enak, tidak nyaman,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang warga asal Desa Parangtritis Bayu Hernawan mengungkapkan sampah yang menumpuk setelah musim liburan memang selalu terjadi. Hal itu kata dia telah menjadi masalah klasik saat Pantai Parangtritis dipadati wisatawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya