SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Tahun baru 2016 diiringi kebutuhan uang tunai yang meningkat hingga Rp627,22 miliar dibandingkan Natal 2014.

Solopos.com, SEMARANG — Bank Indonesia (BI) menyimpulkan kebutuhan uang tunai masyarakat pada Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 di Jawa Tengah menunjukkan peningkatan ketimbang tahun sebelumnya. Pada akhir 2015, aliran uang kartal melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah (KPw BI) menunjukkan adanya peningkatan jumlah uang kartal yang keluar dari KPw BI dibandingkan uang yang masuk (net outflow).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada Desember 2015 aliran uang kartal melalui KPw BI Prov. Jawa Tengah mencatatkan net outflow sebesar Rp1,23 triliun, atau meningkat 95,58% (yoy) dibanding net outflow Desember 2014 sebesar Rp627,22 miliar. Peningkatan net outflow didorong oleh meningkatnya kebutuhan uang tunai masyarakat menjelang libur Natal dan tahun baru. Karena itu, aliran uang kartal keluar dari Bank Indonesia ke perbankan dan masyarakat (outflow) meningkat menjadi sebesar Rp2,62 triliun (48,26%, yoy) dibandingkan Desember 2014.

Sementara dari sisi aliran uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia (inflow) hanya mengalami sedikit peningkatan dibanding tahun lalu, yaitu sebesar 22,20% (yoy) menjadi Rp1,39 triliun. Deputi Bidang Ekonomi Moneter Kantor Perwakilan BI Jateng Ananda Pulungan mengatakan kondisi itu menggambarkan adanya peningkatan kebutuhan uang masyarakat untuk kegiatan konsumsi masyarakat pada masa libur Natal 2015 dan tahun baru 2016. Hal ini juga dapat mengindikasikan adanya peningkatan kegiatan ekonomi di akhir 2015.

Menjelang akhir tahun, ujarnya, terjadi peningkatan kegiatan penarikan uang kartal dari Bank Indonesia oleh perbankan guna menjaga likuiditasnya dalam menghadapi libur akhir tahun, salah satunya untuk menjaga ketersediaan uang di mesin-mesin ATM. Berdasarkan pemantauan Bank Indonesia, kegiatan penarikan uang oleh beberapa bank besar rata-rata mengalami kenaikan sebesar 90% dari bulan sebelumnya.

Kendati menunjukkan peningkatan, kebutuhan uang tunai pada akhir 2015 tidak sebesar kebutuhan uang tunai pada masa menjelang Idul Fitri pada Juli 2015 yang tercatat senilai Rp4,99 triliun. “Peningkatan jumlah uang beredar dan konsumsi masyarakat juga turut memengaruhi kenaikan harga sejumlah komoditas di Jawa Tengah,” ujar Ananda, Jumat (1/1/2016).

Secara mingguan, pemantauan terhadap komoditas-komoditas strategis melalui aplikasi SiHaTi dan Survei Pemantauan Harga (SPH) menunjukkan bahwa beberapa komoditas terpantau mengalami kenaikan harga khususnyakomoditas cabai merah dan cabai rawit yang mengalami peningkatan baik secara mingguanmaupun secara bulanan.

Gejolak harga cabai merah dan rawit diperkirakan akan masih meningkat hingga awal tahun 2016 namun masih pada level yang terbatas. Bulan Desember yang telah memasuki musim penghujan berpengaruh terhadap hasil panen di beberapa daerah sentra cabai Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya