SOLOPOS.COM - Ribuan warga menyemut di kompleks Alun-Alun Sasana Langen Putro Sragen untuk menyaksikan pesta kembang api guna menandai malam pergantian tahun, Jumat (1/1/2015) dini hari. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Tahun baru 2016 dirayakan di Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Pesta kembang api menjadi pemuncak malam tahun baru 2016. Detik-detik pergantian tahun dirayakan dengan kembang api berwarna-warni yang menghiasi langit Bumi Sukowati.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ribuan warga menyemut di kompleks Alun-Alun Sasana Langen Putro Sragen untuk menyaksikan pesta kembang api guna menandai malam pergantian tahun, Jumat (1/1/2015) dini hari. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Ribuan warga menyemut di kompleks Alun-Alun Sasana Langen Putro Sragen untuk menyaksikan pesta kembang api guna menandai malam pergantian tahun, Jumat (1/1/2015) dini hari. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Namun bagi sejumlah warga, perayaan malam tahun baru 2016 kurang greget karena tak ada panggung hiburan. Suryani, 26, warga Sidoharjo mengatakan biasanya ada hiburan pertunjukan musik atau seni untuk memeriahkan perayaan malam pergantian tahun.

Menurutnya, antusiasme warga Sragen untuk merayakan malam pergantian tahun cukup tinggi. Hal itu bisa dibuktinya dengan banyaknya warga yang memadati Jl. Raya Sukowati. Warga sudah berdatangan memadati jalan sekitar pukul 07.00 WIB.

Mereka hanya berkumpul dengan teman-teman dengan cara duduk di trotoar jalan. ”Bosan juga rasanya menunggu berjam-jam hingga pukul 00.00 WIB sebelum pesta kembang api dimulai. Kalau ada panggung berisi hiburan tentu akan lebih asyik,” jelas Suryani saat ditemui Solopos.com, di lokasi, Jumat (1/1/2015) dini hari.

Tadinya Suryani menganggap Pemkab Sragen akan memanfaatkan panggung terbuka di antara dua air mancur di Alun-Alun Sasana Langen Putro yang baru selesai dibangun untuk menggelar acara. Namun, dia menyesalkan fasilitas umum yang baru diresmikan itu malah tidak terpakai pada malam perayaan Tahun Baru.

“Detik-detik perayaan tahun baru tidak dikomando. Tidak ada yang memberi aba-aba dengan hitungan mundur. Kembang api dinyalakan tidak bersamaan karena tanpa ada aba-aba terlebih dulu. Pesta kembang apinya sih cukup meriah, tapi serasa masih ada yang kurang,” ungkapnya.

Nonton Sang Kyai

Hal senada disampaikan Widodo, warga Ngrampal. Dia menyesalkan tidak adanya panggung hiburan untuk memeriahkan malam pergantian tahun. ”Geregetnya masih kurang, meski sudah cukup meriah,” ujarnya singkat.

Sementara itu, jajaran Polres Sragen sengaja menyediakan bioskop mini untuk memeriahkan pesta perayaan Tahun Baru. Bioskop mini itu digunakan untuk memutar film bertemakan pesan-pesan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan keselamatan berlalu lintas.

Polres Sragen menyediakan laptop serta layar proyektor untuk memutar film tersebut. Di pengujung acara, polisi memutar film Sang Kiai untuk menghibur warga yang menunggu detik-detik pergantian tahun.

”Film Sang Kiai itu diputar supaya warga tidak bosan karena terlalu lama menunggu pesta kembang api dimulai. Pesan untuk menjaga kamtibmas dan keselamatan berlalu lintas ternyata lebih menarik dikemas dalam bentuk aplikasi media daripada disampaikan langsung kepada masyarakat melalui tatap muka,” papar Wakapolres Sragen, Kompol Yudy Arto Wiyono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya