SOLOPOS.COM - Sejumlah pengguna jalan melambatkan laju kendaraan ketika melintasi jalan Grogol-Baki, tepatnya di kawasan Gedagang yang tergenang air, Rabu (17/12/2014). (M Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Bencana alam di Indonesia terjadi silih berganti hingga akhir 2014, kondisi ini diprediksi akan berlanjut hingga 2015.

Solopos.com, JAKARTA – Sepanjang 2014, Indonesia menghadapi berbagai macam bencana alam, seperti banjir di Jakarta, tanah longsor di Banjarnegara, dan puting beliung di Bandung. Keadaan seperti ini diprediksi akan berlanjut pada tahun baru, 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dikutip Solopos.com dari pantauan tayangan TVRI Siaran Nasional, Rabu (31/12/2014), Sekretaris Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi mengungkapkan bencana alam hidrometeorologi masih akan berlanjut pada tahun baru, 2015. Bencana alam hidrometeorologi tersebut antara lain banjir, longsor, kebakaran lahan dan hutan, kekeringan, serta puting beliung.

Dody memprediksi, bencana banjir adalah bencana yang paling berpotensi mengancam warga Indonesia pada tahun baru, 2015. Menurut dia, bakal ada 315 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia yang terletak wilayah rawan banjir, serta  sebanyak 63,7 juta penduduk dari 215 kabupaten dan kota yang diprediksi terkena banjir.

Ia menjelaskan, area rawan banjir tersebut adalah wilayah daerah panjang pesisir utara Pulau Jawa, termasuk Jakarta, Cirebon, dan Bandung. Area lain yang rawan bencana alam banjir, tambahnya, adalah pesisir selatan Jawa Tengah, pesisir timur Sumatra, pesisir barat dan selatan Kalimantan, serta hampir 30% Pulau Papua termasuk Jayapura.

Dody mengungkapkan, bencana banjir tersebut diprediksi terjadi dari Januari 2015 hingga April 2015. Puncak bencana  tersebut akan terjadi pada Januari 2015 dan Februari 2015. Kemungkinan terjadinya bencana alam puting beliung juga ia prediksi akan muncul selama Januari hingga April 2015.

Terkait ancaman pada tahun baru, 2015 itu, pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla merencanakan aksi nasional terpadu sebagai bentuk antisipasi bencana alam. Pemerintah, menurut dia, akan memusatkan aksi nasional terpadu untuk menanggulangi banjir dan tanah longsor. Rancangan tersebut akan dijabarkan dalam rencana aksi daerah. Selanjutnya, rencana aksi daerah tersebut disusun oleh pemerintah provinsi masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya