SOLOPOS.COM - Ilustrasi MPLS (merdeka.com)

Alohaa Sobat Gaul! Apa kabar nih? Wah enggak kerasa nih udah mau masuk sekolah hari pertama, ya. Udah persiapan untuk hari pertama sekolah? Pasti semuanya penasaran dengan suasana baru nantinya yaa. Oh iya hari pertama masuk sekolah juga bersamaan dengan digelarnya masa orientasi sekolah (MOS) yang kini diganti namanya menjadi masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Apa sih itu MOS atau MPLS?

“Menurut aku MOS itu perkenalan lingkungan sekolah, sarana prasarana sekolah, dan sistem pembelajaran terhadap peserta didik baru. MOS bisa jadi langkah awal dari berteman atau saling mengenal satu sama lain,” jelas Novita Ernawati, siswi Kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Batik 1 Solo.  Tak jauh beda pendapat dari Romadhoni Adam Yahya. Menurut siswa Kelas XI TKBB SMKN 2 Solo ini, MOS yang sekarang sudah diganti oleh pemerintah menjadi MPLS adalah kegiatan untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru dan memperkenalkan tata tertib sekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Siapa aja sih yang berperan dalam pelaksanaan kegiatan MOS/MPLS ini? Menurut Dhoni, sapaan akrabnya, MPLS di sekolahnya melibatkan cukup banyak pihak, lo. Mulai organisasi sekolah, guru, hingga pihak luar sekolah seperti anggota TNI, Polri, dan dokter maupun pihak lain yang memberikan materi dan mengawal pelaksanaan MPLS.
Berbeda dengan sekolah Novita. Di SMK Batik 1, peran guru sangatlah besar. Bahkan sebagian besar kegiatan MPLS dilakukan oleh guru sehingga organisasi seperti OSIS hanya membantu guru.

Apakah kakak kelas atau senior juga berperan? Apakah MOS atau MPLS identik dengan yang namanya senioritas?

Kalya Azalia Deann

Kalya Azalia Deann

“Bagiku MOS itu memang sedikit identik dengan senioritas, tapi kata senioritas yang kerap kita dengar itu makna sebenarnya adalah perlakuan kakak-kakak kelas ke adik-adik kelasnya yang masih baru. Jadi maknanya enggak selalu negatif ya, seperti bullying, bisa juga dalam bentuk nasihat-nasihat yang membagun,” ujar Kalya Azalia Deann, siswi Kelas XI SMA SP Baitul Quran Boarding School Sragen.

Di sekolah Kalya masih terdapat praktik senioritas, tapi bentuknya positif, Sob! Jadi para adik kelas mendapatkan banyak pelajaran berharga dari kakak kelasnya. Pada hari pertama MPLS biasanya ada kegiatan taaruf atau perkenalan, Selanjutnya ada beberapa sosialisasi, Pentas Seni Islami, dan Jelajah Seru dengan berkeliling desa, dan ditutup dengan bermain games bersama, biar lebih akrab satu sama lain. Walaupun terkadang dalam acara itu kakak kelas menegur adik kelas atau bahkan memberikan sedikit punishment alias hukuman, jika tujuannya untuk melatih kedisiplinan, membentuk pribadi yang tahan banting alias kuat, agar adik kelasnya tidak mengulangi kesalahannya, dan asal hukumannya mendidik, no problem kan guys, let’s be positive!

Nah, Fatimah Az-Zahra, siswi SMAN 1 Karanganyar punya pengalaman lain. Dia mengatakan dalam MPLS di sekolahnya, kakak kelas hanya membantu acara sedangkan pelaksanaannya dilakukan oleh guru. Namun, ada pengalaman juga saat MOS dipegang oleh senior, junior merasa diperlakukan semena mena. Kadang senior menyuruh junior melakukan hal tidak masuk akal bahkan memberatkan. Ujung-ujungnya, ketika mendapat kesempatan, mereka balas dendam. Beberapa rangkaian kegiatan MOS/MPLS di SMAN 1 Karanganyar yaitu materi seputar pengenalan lingkungan sekolah, kegiatan have fun yang mendidik, hingga Pelatihan Baris Berbaris.

Fatimah Az-Zahra

Fatimah Az-Zahra

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melarang praktik MOS yang tidak mendidik, apalagi tidak bisa dimungkiri tidak semua kakak kelas mampu menerapkan keseniorannya dengan baik dan benar. Masih bisa dijumpai praktik bully di beberapa kegiatan seperti hukuman fisik yang memberatkan, mengerjai adik kelasnya, dimaki-maki, dan lain sebagainya. Lalu, apakah sekarang senioritas masih berlaku?

Novita menyebut di SMK Batik 1 senioritas sudah tidak boleh lagi. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah. Selain itu, yang diperlukan hanyalah pendidikan karakter agar saling menghormati antara kakak dan adik kelas tanpa adanya sekat.  Namun, ada juga sekolah yang masih melibatkan kakak tingkat dalam menyelenggarakan MPLS. Contohnya sekolah Dhoni. Cowok ini mengaku terjun langsung dalam kegiatan MPLS. Perbedaannya, tidak disertai tindakan kekerasan kepada peserta didik baru. Jadi, tak perlu takut kepada senior yaa? Selamat datang di sekolah baru ya!!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya