SOLOPOS.COM - Ilustrasi pungutan (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, BANTUL— Wali murid SMA Negeri 1 Kasihan Bantul melaporkan adanya pungutan dana sumbangan untuk siswa miskin yang dilakukan otoritas sekolah tersebut. Kasus sumbangan itu dilaporkan kepada Forum Pemantau Independen (Forpi) Bantul.

Salah seorang wali murid yang meminta identitasnya dirahasiakan mengungkapkan, pada Juni lalu saat para orangtua menghadiri kenaikan kelas,
Walikelas SMAN 1 Kasihan Bantul menginformasikan adanya uang sumbangan untuk siswa miskin minimal sebesar Rp200.000 per bulan.
Walimurid diminta menandatangani surat sumbangan tersebut. Padahal sebelumnya tidak pernah ada musyawarah atau koordinasi dengan orangtua
murid mengenai kebijakan tersebut. Serta penjelasan mengenai jumlah siswa miskin dan dasar sumbangan minimal Rp200.000.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Jadi pilihannya itu minimal Rp200.000, ada Rp250.000, ada yang Rp300.000, lalu diminta memilih dan tanda tangan,” ungkapnya, Jumat (11/7/2014).

Selama ini, kata dia, orangtua murid sudah membayar uang pendidikan setiap bulannya sebesar Rp200.000. Alhasil, bila ditambah membayar
sumbangan untuk siswa miskin totalnya menjadi Rp400.000 per bulan.

“Jelas kalau sebesar itu orangtua keberatan,” tuturnya.

Humas Forpi Bantul Wagino Utomo yang menerima informasi tersebut menambahkan, uang sumbangan itu digunakan untuk subsidi silang.

“Jadi siswa mampu diminta sumbangan untuk membantu siswa miskin. Tapi harusnya kan ada musyawarah dengan orangtua siswa,” paparnya.

Kepala SMAN 1 Kasihan Suharja berdalih, kebijakan sumbangan tersebut belum final dan masih akan dimusyawarahkan dengan orangtua murid.

“Kami sudah menjadwalkan akan memanggil orangtua siswa, jadi belum final akan kami koordinasikan dulu. Idenya memang dari sekolah untuk membantu siswa miskin,” ujarnya.

Menurut Suharja, sumbangan tersebut tidak bersifat wajib dan tidak dibatasi minimal Rp200.000 per bulan. Orangtua yang tidak mampu serta tidak ikhlas, menurut dia, dibolehkan untuk tidak menyumbang. Dikatakannya, terdapat 24 siswa miskin di SMAN 1 Kasihan Bantul yang digratiskan biaya pendidikannya. Di luar itu ada sebanyak 87 siswa lainnya yang mengajukan masuk kategori siswa tidak mampu dan harus dibantu sekolah biaya pendidikannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya