SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tahun ajaran baru di salah satu SMA di Wonogiri harus memperpanjang pendaftaran lantaran baru mendapatkan empat siswa.

Solopos.com, WONOGIRI — Satu SMA di Wonogiri hanya mendapatkan empat siswa baru tahun ajaran 2015/2016. SMA tersebut adalah SMA Kristen Wonogiri. Jumlah siswa baru SMA Kristen jauh dari kuota rombongan belajar sebanyak 32 siswa per kelas. Pihak sekolah memperpanjang pendaftaran siswa baru sampai pekan depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Sekolah SMA Kristen Wonogiri, Osni Joko S. Wibowo, mengatakan sesuai jadwal yang ditetapkan Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2015 dilaksanakan 22-25 Juni 2015. Namun, selama masa pendaftaran itu sekolah tersebut masih kekurangan siswa.

“Kami memutuskan memperpanjang pendaftaran siswa baru sampai terakhir pekan depan,” ujar Joko saat dihubungi Solopos, Kamis (30/7/2015).

Dia mengatakan sebenarnya ada lima siswa yang mendaftar. Namun, dari jumlah itu satu siswa mengundurkan diri. Joko menambahkan meskipun sekolah masih membuka pendaftaran, proses belajar siswa baru tetap berjalan.

“Empat siswa baru itu sekarang tetap mengikuti pelajaran seperti biasa. Kalau ada siswa baru lagi yang diterima langsung bergabung dalam satu ruang kelas,” jelas dia.

Dia mengakui persoalan kekurangan siswa sudah lama dialami. Total siswa SMA Kristen Wonogiri saat ini tujuh orang. Perincianya kelas X empat siswa, kelas XI satu siswa, dan kelas XII dua siswa.

“Kami sudah berusaha keras mencari siswa baru. Namun, karena jumlah sekolah di Wonogiri lebih banyak sementara jumlah siswa setiap tahun berkurang tidak bisa berbuat banyak,” imbuh dia.

Joko memastikan tidak akan menutup sekolah meskipun siswanya sedikit. Soal biaya operasional, lanjut dia, diserahkan sepenuhnya kepada yayasan.

Sementara itu, Kepala Disdik Wonogiri, Siswanto, mengakui masih ada sekolah yang kekurangan siswa. Dia menegaskan sekolah boleh memperpanjang pendaftaran untuk mendapatkan siswa baru. Namun, hal itu tidak bisa terus-terusan. “Kami tidak mungkin membuka terus pendaftaran karena itu dapat mengganggu proses belajar mengajar,” ujar Siswanto.

Ditemui secata terpisah, Kepala Bidang (Kabid) SMP/SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, Ponco Hawarno, mengatakan berdasarkan laporan sekolah, enam SMP kekurangan siswa. Perinciannya lima sekolah negeri dan satu sekolah swasta.

“Sebanyak enam sekolah itu berada di daerah pinggiran hingga di tengah kota. Contohnya adalah SMP 4 Wonogiri dan SMP 3 Selogiri,” ujar Ponco.

Dia menjelaskan enam sekolah yang kekurangan siswa itu kekurangan 7-4 siswa. Rata-rata satu kelas di enam sekolah itu hanya diisi 25-28 siswa.

Menurut dia, kekurangan siswa tidak menghambat kegiatan belajar mengajar. Ponco memastikan penyebab sekolah kekurangan siswa itu bukan karena banyak siswa yang putus sekolah. Namun, lebih banyak disebabkan berkurangnya jumlah siswa dari SD.

Selain itu, munculnya sekolah baru seperti SMP Islam Terpadu (IT) membuat orang tua lebih memilih sekolah berbasis agama Islam untuk pendidikan anaknya. “Sebagian besar siswa SD di Wonogiri tahun ini berkurang sehingga memengarahui pendaftaran siswa baru di SMP,” jelas dia.

Menurut Ponco, lokasi sekolah yang stategis juga menjadi pertimbangan orang tua memilih sekolah. Enam sekolah yang kekurangan siswa itu sebagian besar lokasinya tidak strategis seperti jauh dari jalan utama dan minim transportasi umum.

“Siswa sekarang merasa keberatan jika harus berjalan jauh menuju sekolah. Keinginan siswa turun dari angkot langsung sampai sekolah,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya