SOLOPOS.COM - Markas Grup-2 Kopassus di Jalan Solo-Jogja, Kartasura, Sukoharjo. (dok. Solopos)

Solopos.com, SOLO — Markas Grup-2 Komandu Pasukan Khusu (Kopassus) yang berlokasi di Jalan Solo-Jogja wilayah Kartasura, Sukoharjo, dikenal sebagai kawasan Kandang Menjangan. Kenapa disebut Kandang Menjangan? Ternyata memang lokasi itu menurut sejarah, dulunya adalah kandang menjangan.

Sejarah Kandang Menjangan sendiri berawal dari kisah perjalanan Keraton Kartasura, bekas keraton dan ibu kota Kesultanan Mataram pada tahun 1680–1745. Mengutip sejumlah sumber, Jumat (27/5/2022), Keraton Kartasura yang membentuk generasi Paku Buwono sebagai penerus Dinasti Mataram terpaksa ditinggalkan pada tahun 1745 usai Geger Pecinan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Laman Facebook Sejarah Jogyakarta pada 15 April 2019 menuliskan, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono II memindahkan singgasana dari Keraton Kartasura ke keraton baru di Dusun Sala pada 1745. Seluruh aset yang dibutuhkan untuk menjalankan keraton diboyong ke Dusun Sala atau Solo dalam kirab agung yang digelar 17 Februari 1745.

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah ditinggalkan oleh semua penghuninya termasuk warga yang mengikuti raja pindah ke Dusun Sala, Keraton Kartasura terbengkalai. Lokasi bekas Keraton Kartasura lambat laun berubah lagi menjadi hutan yang dihuni oleh berbagai jenis binatang liar, hingga dikenal sebagai Hutan Keraton.

“Perkataan raja atau sabda pandhita ratu adalah perintah mutlak sehingga semuanya ikut pindah, bedhol kraton jadi kosong melompong. [Keraton Kartasura] dari hutan [dibangun] jadi keraton, terus kembali jadi hutan lagi, disebut hutan keraton,” ungkap Juru Kunci Makam Keraton Kartasura Mas Ngabehi Suryo Hastono Hadiprajonagoro di Youtube Kandang Menjangan Channel yang diunggah 7 Desember 2021.

Baca juga: BPCB Jateng: Penjebolan Tembok Keraton Kartasura Masuk Tindak Pidana

Hastono menambahkan pada tahun saat pemerintahan Raja Keraton Solo Paku Buwono IV, sekitar tahun 1811 diperintahlah seorang penggawa atau abdi dalem untuk mencari keberadaan keraton lama.

“Setelah ketemu, dilaporkan [bekas Keraton Kartasura] sudah jadi hutan dan bahkan di sana banyak menjangan [rusa]. Oleh Keraton Surakarta, dibuatlah kandang lalu menjangan itu ditangkap lalu dimasukkan kandang,” jelasnya. Kandang menjangan itu berlokasi di selatan eks Keraton Kartasura, tepatnya di Grogolan yang menjadi tempat berburu raja.

Setelah semua menjangan dan binatang lainnya dipindahkan, kemudian dilakukan pembersihan hutan keraton yang memakan waktu lima tahun pada 1811-1816. “Yang ditinggalkan [di eks Keraton Kartasura] hanya satu yakni pohon kleco, ini sudah 351 tahun usianya,” jelas Hastono. Kini seiring berjalannya waktu, lokasi Kandang Menjangan tersebut berdiri Markas Grup-2 Kopassus.

Baca juga: Rayakan HUT, Kopassus Kandang Menjangan Bagi-Bagi Sembako

kandang menjangan kartasura
Menjangan di kandang menjangan, Kartasura. (capture video Youtube @Ridlwan Djogja)

Sementara itu, mengutip tayangan Youtube Ridlwan Jogja berjudul Asal Nama Grup 2 Kopassus Disebut Kandang Menjangan yang diunggah 23 Desember 2021, kandang menjangan masih ada di Kompleks Markas Grup-2 Kopassus Kartasura bagian belakang. Menjangan-menjangan yang ada di lokasi itu dibiarkan hidup bebas, namun di dalam kandang yang dibatasi dengan pagar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya