SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani menyortir kubis. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Hasil penelitian menunjukkan kubis bisa mengalami stres seperti manusia.

Solopos.com, SOLO — Beberapa peneliti Australia telah menemukan tanaman juga bisa mengalami stres. Tanaman seperti kubis saat mengalami stres mengirim sinyal pertahanan seperti manusia.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Profesor Bioteknologi Tanaman, Jimmy Botella, dari Plant Genetic Engineering Laboratory di School of Agriculture and Food Sciences University of Queensland, mengatakan penelitian yang dipimpin oleh University of North Carolina telah mempelajari keluarga protein-G pada Arabidopsis thaliana dari keluarga Brasscica, seperti kubis.

“Tanaman telah menyesuaikan diri dengan mesin yang digunakan manusia untuk melihat cara mempertahankan diri dari patogen dan tekanan air,” kata Botella, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (13/10/2016).

“Pada manusia, protein-G membantu merasakan cahaya, aroma, bau, dan terlibat dalam perilaku dan pengaturan suasana hati melalui zat seperti adrenalin, histamin, dopamin dan serotonin.

“Protein-G ada pada hampir semua organisme hidup dan separuh dari semua pengobatan manusia mencapai efeknya melalui reseptor yang ditambah protein-G,” kata Botella.

Laboratorium Botella sebelumnya telah meneliti peran penting yang dimainkan protein-G dalam meningkatkan hasil pertanian seperti beras dan mempelajari tanaman lain padi-padian untuk membantu menanggulangi keamanan pangan dunia.

“Laboratorium kami sebelumnya juga telah menemukan tanaman berisi lebih banyak protein-G ini dibandingkan dengan manusia. Di dalam dokumen baru ini kami menyediakan bagian sejarah, bagaimana protein tersebut berevolusi dan apa yang kami kira adalah penyebab utama bagi evolusi itu. Kami memperlihatkan protein-G telah mengalahkan manusia dalam hal evolusioner,” ujarnya.

Ia mengatakan anggota klasik mesin protein-G pada tanaman mempertahankan peran mereka dalam perkembangan seperti manusia sedangkan anggota yang lebih baru dari keluarga protein-G telah mengkhususkan diri pada reaksi tekanan lingkungan hidup.

“Ini mencerminkan perbedaan utama antara sebagian besar hewan dan tanaman, meskipun hewan dapat menghindari situasi stres dengan bergerak, kebanyakan tanaman tak tertahan di satu tempat dan perlu memiliki penyelesaian cerdik untuk bertahan hidup,” katanya.

Penelitian itu dipimpin oleh Alan Jones dan Daisuke Urano serta melibatkan peneliti dari National University of Singapore dan Cold Spring Harbor Laboratory, New York.

“Keluarga protein ini penting dan secara luas dipelajari pada sistem hewan, tapi peran mereka pada sistem tanaman masih banyak belum diketahui,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya