SOLOPOS.COM - Logo Levi Strauss & Co's (Levistrauss.com)

Celana jin dulu dibuat Levi Strauss untuk orang-orang tertentu saja.

Solopos.com, SOLO – Celana jin, salah satu produk fashion yang digemari banyak kalangan. Jin merupakan pakaian favorit bagi banyak orang yang biasa digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Bahkan, saat ini celana jin mengalami berbagai perkembangan baik dari segi model, desain, maupun bahan bakunya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain digemari banyak orang, jin merupakan salah satu produk fashion tertua di dunia. Nah, tahukah Anda bagaimana sejarah pembuatan celana jin pertama di dunia?

Dikutip Solopos.com dari Levistrauss.com, Senin (14/11/2016), celana jin tradisional pertama kali dibuat oleh Levi Strauss, seorang pria asal Bavaria, Jerman. Ia lahir di Buttenheim, Bavaria, Jerman, pada 26 Februari 1829. Pada usia 18 tahun, Levi diajak oleh ibu dan dua saudaranya merantau ke Amerika Serikat. Di sana, Levi membantu menjual pakaian milik saudaranya di Kentucky, Amerika Serikat.

Pada usia 20 tahun, Levi mencoba peruntungan ke California, Amerika Serikat. Berbekal beberapa potong barang dagangan milik saudaranya dan satu gulung kain kanvas, ia pun mulai merintis usaha di sana. Setelah barang dagangan saudaranya habis, ia pun mencoba membuat celana kerja dari kain kanvas yang dibawanya.

Dikutip dari Racked.com, setelah celana itu selesai dibuat, ia pun menawarkan celana buatannya kepada para penambang emas. Tak disangka, meski belum sempurna, ternyata celana buatannya itu disukai oleh para pekerja tambang. Beberapa dari mereka menyukai celana buatan Levi karena tidak mudah rusak dan tahan lama.

Levi Strauss (Biography.com)

Levi Strauss (Biography.com)

Melihat usahanya mulai membuahkan hasil, Levi pun terus menyempurnakan celana buatannya. Ia lalu memesan kain khusus dari Genoa, Italia, sebagai bahan baku pembuatan celana. Para pengusaha kain di Genoa menyebut kain itu dengan genes, yang kemudian disebut Levi dengan jeans.

Levi membuat celana dari bahan jeans dengan ciri khusus, yakni memiliki lima saku, dua di belakang, dua di depan, dan satu saku kecil di dalam saku depan bagian kanan. Levi kemudian memberi merek celana buatannya, Levi’s. Celana Levi’s produksi pertama itu pun diminati para penambang yang ada di California. Pera penambang itu menganggap bahwa celana buatan Levi sangat nyaman, kuat, dan cocok digunakan untuk melakoni pekerjaan mereka.

Melihat kesuksesan celana jin Levi’s membuat Jacob Davis, seorang pelanggan Levi yang juga merupakan penjahit pakaian merek ternama, Reno dan Nevada tertarik untuk mengajaknya berkerjasama. Davis mengirimkan surat kepada Levi yang berisi ide untuk membuat inovasi celana jin. Davis menyarankan agar Levi menambahkan paku tembaga di bagian celana yang paling sering robek, yakni saku.

Dikutip dari Historyofjeans.com, seolah mendapat dukungan, Levi pun antusias dengan ide kerja sama yang ditawarkan oleh Davis. Keduanya sepakat untuk berkolaborasi membuat celana jin model terbaru itu. Setelah sekian lama berkolaborasi, usaha keduanya pun membuahkan hasil.

Pada 20 Mei 1873, celana jin berwarna biru produksi Jacob Davis dan Levi Strauss, Levi Strauss & Co’s, mendapatkan hak paten. Mulai saat itu, celana jin mulai dipakai oleh para pekerja tambang sebagai seragam. Kepopuleran jin di kalangan pekerja tambang itu membuat celana itu menjadi simbol status ekonomi kelas rendah.

Pada 1920, celana jin menjadi produk celana kerja yang paling laris di Benua Amerika. Kepopuleran jin mulai terdongkrak pada 1930-an, karena banyaknya produksi dilm koboi di masa itu. Dalam waktu singkat, celana jin mulai digemari banyak orang, bukan hanya dari kalangan pekerja tambang.

Mulai saat itu, jin mulai berkembang pesat dan disukai banyak kalangan. Bahkan pada era 1980-an, banyak perancang busana yang memakai jin sebagai mode pakaian sehari-hari. Jika pada awalnya jin dikenakan oleh pekerja tambang, maka saat ini jin dikenakan oleh setiap kalangan.

Semua itu berkat jasa Levi Strauss, yang tercatat sebagai orang pertama yang membuat celana jin di dunia. Saking terkenalnya, celana yang bermerek Levi’s itu kerap digunakan oleh orang Indonesia untuk menyebut celana jin.

Levi Strauss meinggal pada 26 September 1902, di San Francisco, Amerika Serikat. Semasa hidupnya, ia tidak pernah menikah. Sehingga usahanya pun lantas diteruskan oleh keempat keponakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya