SOLOPOS.COM - Penampakan gerhana matahari yang diabadikan Observatorium Royal di Konigsberg, Russia. (Istimewa)

Gambar bersejarah ini sebelumnya hampir musnah lantaran observatorium Royal hancur akibat perang dunia II.

Solopos.com, KONIGSBERG –Observatorium Royal di Konigsberg, Russia, menjadi yang pertama mengabadikan penampakan gerhana matahari total pada 1851. Penampakan ini diabadikan oleh seorang ilmuan observatorium, Johann Julius Friedrich Berkowski, lewat teknologi kamera yang cukup canggih pada jamannya.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Dilansir CNET, Minggu (13/8/2017), gambar bersejarah ini sebelumnya hampir musnah lantaran observatorium Royal hancur akibat perang dunia II. Namun, dengan teknologi Daguerreotype, gambar ini kembali dapat dilihat.

Daguerreotype merupakan sebuah metode atau proses untuk membuat foto yang pertama kali dipublikasikan di dunia. Metode atau prose percetakan ini diciptakan untuk pertama kalinya oleh dua orang sahabat yaitu Louis Daguerre dan Nicophore Niepce Perancis pada 1834.

Penampakan gerhana matahari yang diabadikan Observatorium Royal di Konigsberg, Russia. (Istimewa)

Penampakan gerhana matahari yang diabadikan Observatorium Royal di Konigsberg, Russia. (Istimewa)

The National Center for Atmospheric Research mencatat bahwa sebagian besar pengamatan gerhana dicatat sebagai gambar bersejarah.

Ternyata hanya dengan menggunakan teleskop kecil, Berkowski dapat menangkap gambar itu sebagai daguerreotype pada pelat tembaga berlapis perak. Foto itu diambil dengan memakan durasi 84 detik dan dipotret saat fase gerhana telah mencapai tempatnya.

Diketahui, gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru. Meski bulan memiliki ukuran yang lebih kecil, namun jarak bulan dengan Bumi lebih dekat ketimbang matahari.

Gerhana matahari dikabarkan akan muncul pada 21 Agustus 2017, namun masyarakat Indonesia tidak bisa melihat fenomena langka itu.

Namun, jika Anda berada di lokasi yang dapat dijangkau gerhana matahari tersebut, perlu diketahui Anda tak boleh melihatnya dengan mata telanjang, harus menggunakan kacamata khusus. Sebab jika tidak, maka paparan sinar matahari tersebut akan merusak mata Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya