SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

BANTUL-Keluarga Jumar, 46, warga Padukuhan Kergan, Tirtomulyo, Kretek, Bantul, korban tewas di Lapas Cebongan, Sleman, Jumat (5/4/2013) dinihari, menilai keterangan petugas lapas tentang penyebab kematian korban yang menderita asma adalah janggal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama ini Jumar dikenal tidak memiliki riwayat penyakit asma, seperti disampaikan petugas lapas saat mengantar jenasah ke rumah duka.

Sementara usaha keluarga untuk mengirimkan kebutuhan obat penyakit gula, sehari sebelum korban meninggal digagalkan petugas tanpa alasan yang jelas.

“Kami kecewa pada petugas Lapas Cebongan. Pada Kamis kemarin saya sudah minta ijin untuk membesuk Mas Jumar. Kami hanya ingin menyusulkan obat penyakit gula yang dibutuhkan mas Jumar tapi dicegah petugas yang piket tanpa alasan jelas. Kalau seperti ini lantas bagaimana,” ujar Suryanto, adik ipar almarhum yang menjadi juru bicara pihak keluarga duka ditemui Harian Jogja, Jumat (5/4/2013).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Jumar, ditemukan tewas  di Ruang A5, Blok Anggrek, Lembaga Pemasyarakatan (LP) II B Cebongan, Mlati, Sleman, Jumat (5/4/2013) dinihari. Korban tewas bukan lantaran kasus penembakan, melainkan karena sakit asma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya