SOLOPOS.COM - Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Nadi Santoso (kiri) dan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Sonny Irawan (tengah) saat konferensi pers usai acara Inovasi Tax Amnesty Pajak Motor di Kantor Bapenda Jateng, Jumat (17/5/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)
Solopos.com, SOLO–Ulasan tentang Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), meluncurkan empat program untuk memberikan kemudahan, keringanan, hingga pembebasan atau amnesti pajak bagi masyarakat di 35 kabupaten/kota di Jateng menjadi berita terpopuler laman Solopos.com, Sabtu (18/5/2024) pagi.
Berita terpopuler itu membeberkan Kepala Bapenda Jateng, Nadi Santoso, mengatakan program pertama adalah bebas bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) kedua. Kemudian program kedua, yakni pembebasan progresif pajak kendaraan bermotor.
“Kedua program itu dimulai pada 20 Mei sampai 19 Desember. Program ini juga untuk meningkatkan PAD [pendapatan asli daerah] di Jateng. Termasuk untuk melakukan validasi data [kendaraan yang mati pajak],” kata Nadi saat memberi sambutan pada acara Inovasi Tax Amnesty Pajak Motor di Kantor Bapenda Jateng, Jumat (17/5/2024).
Adapun program ketiga yakni pemberian keringanan pokok pajak kendaraan bermotor tahun jalan yang dilaksanakan pada 20 Mei sampai 19 Desember.
Kemudian program terakhir berupa keringanan pokok pajak kendaraan bermotor tunggakan tahun pertama sampai tahun kelima yang dimulai pada 20 Mei sampai 20 Agustus.
“[Program ini] diperuntukkan bagi yang menunggak maksimal lima tahun ya. Dan seluruh program itu nanti bisa dinikmati masyarakat. Bagi masyarakat yang taat pajak [tak pernah telat] kami juga beri keringanan, kita ada diskon 2,5 persen untuk kendaraan roda dua dan tiga, kemudian diskon 5 persen untuk kendaraan roda empat,” sambungnya.
Tak hanya untuk meningkatkan ketaatan membayar pajak masyarakat, hadirnya empat program tersebut juga bertujuan untuk mengejar target realisasi pajak di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
Hal itu dikarenakan hingga April 2024, realisasi target pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama di Jateng baru mencapai sekitar 35 persen.
“Tunggakan atau istilahnya piutang kita itu Rp2,2 triliun. Semoga kehadiran program ini bisa menyelesaikan [piutang]. Apalagi target kita tahun ini [2024] untuk kendaraan bermotor itu Rp6,5 triliun, bea balik nama kendaraan Rp3,2 triliun. Dan saat ini [total realisasi] baru Rp1,16 triliun,” bebernya.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Sonny Irawan, mengatakan telah menginstruksikan jajarannya di satuan Samsat untuk mensosialisasikan empat program tersebut secara masif.
Tujuannya tak lain agar seluruh lapisan masyarakat tahu sehingga bisa berbondong-bondong membayar pajak.
Selain ulasan tentang program Bapenda Jateng, kabar lain terkait kelahiran bayi kembar tiga di Sragen, serba-serbu pilkada di Soloraya serta Jateng, simpang Joglo Solo akan segera ditutup, hingga kebakaran di dekat Flyover Manahan juga masuk daftar berita terpopuler pagi ini.
Berikut 10 berita terpopuler Solopos.com 24 jam terakhir hingga Sabtu (18/5/2024) pagi:
Simak! Bapenda Jateng Beri Program Pembebasan & Diskon Pajak di Tahun 2024
Ibu Bayi Kembar Tiga di Sragen Sempat Bekerja Jadi Buruh Pabrik Selama 7 Bulan
Kader PDIP Tarso Ikut Penjaringan Calon Bupati Wonogiri lewat Partai Gerindra
Siap-siap! Simpang Joglo Ditutup Total Mulai 21 Mei, Ini Rekayasa Lalin
Kades Usung Bakal Cawabup di Pilkada Karanganyar 2024
Kebakaran Hebat Landa Sejumlah Rumah di Dekat Rel Flyover Manahan
Jelang Pilkada, Kepala Disperkimtaru Sragen “Tes Ombak” dengan Pasang Baliho
Truk Muatan Pupuk Terguling di Tanjakan Keboan Ampel Boyolali
3 Bayi Kembar Identik Lahir di RSU Assalam Gemolong Sragen, Begini Kondisinya
Sukarelawan Pasti Deklarasi Dukung Agus Santosa Maju Cabup Pilkada Sukoharjo