Soloraya
Rabu, 24 April 2024 - 19:01 WIB

Kelurahan Jajar Pamerkan Potensi Ekonomi dan Budaya pada Lomba Kelurahan 2024

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim penilai Lomba Kelurahan Tingkat Kota Solo 2024 sedang berbincang dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kelurahan Jajar terkait pembuatan kebun Tanaman Obat Keluarga (Toga), Selasa (24/4/2024). (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO–Mewakili Kecamatan Laweyan untuk maju dalam Lomba Kelurahan Tingkat Kota Solo 2024, Kelurahan Jajar pamerkan beragam potensi yang dimilikinya.

Ada lebih dari 10 potensi ekonomi dan budaya yang ditunjukkan kepada tim penilai Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di Pendapa Kelurahan Jajar, Rabu (24/4/2024) pagi.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, sedari kedatangan rombongan tim penilai dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Solo, akademisi, dan praktisi sudah disambut dengan beragam kesenian dari warga Jajar. Mulai dari atraksi reog Ponorogo, tari gedhong kuning, dan lantunan langgam Jawa merdu dari grup karawitan Tri Dharma.

Selain itu, beberapa produk khas UMKM setempat juga ikut meramaikan acara tersebut. Seperti jamu dari Tanaman Obat Keluarga (Toga) warga setempat, aneka souvenir, dan beragam olahan makanan lainnya.

Advertisement

Selain itu, beberapa produk khas UMKM setempat juga ikut meramaikan acara tersebut. Seperti jamu dari Tanaman Obat Keluarga (Toga) warga setempat, aneka souvenir, dan beragam olahan makanan lainnya.

Setelah sesi ramah tamah, dan penayangan video potensi kelurahan, tim penilai diajak berkeliling melihat potensi Kelurahan Jajar dengan andhong atau delman. Mereka pun tampak antusias saat melihat beberapa potensi yang dipamerkan.

Titik-titik yang dikunjungi antara lain: arena olahraga Green Park, area kebun Toga, sayur, dan bank sampah yang dikelola oleh kelompok wanita tani setempat, melihat Poskamling yang masih eksis berjalan, memantau kegiatan PKK dan menyaksikan produksi kerajinan kayu “Jakayu” yang sudah merambah pasar ekspor.

Advertisement

Apalagi kelurahan seluas 105,50 hektare itu juga memiliki nilai tambah di sektor budaya yang tidak dimiliki 10 kelurahan lain di Laweyan.

“Sebelum maju ke tingkat kota, 11 kelurahan di Laweyan kami adakan penilaian, Dan hasilnya Jajar dapat nilai tertinggi karena progresnya selama dua tahun terakhir cukup pesat. Mulai dari pengembangan ekonomi, sosial, dan yang paling unik daripada yang lain adalah budayanya,” papar dia.

Sementara itu, Lurah Jajar, Sri Waluya Jati Utama, mengaku untuk mengikuti lomba ini sudah melakukan persiapan cukup lama. Dan Dia pun berharap bisa menang dan melaju ke tingkat provinsi atau nasional mewakili Solo.

Advertisement

“Persiapan kami sudah cukup lama. Kami menyiapkan segala aspek yang dinilai itu juga tidak mudah. Tapi kami tetap bangga karena dapat kepercayaan dari Kecamatan Laweyan. Semoga kami bisa menang, dan lolos ke tingkat provinsi, syukur-syukur nasional,” jelas dia.

Jati Waluya membeberkan bahwa tidak ada rahasia khusus yang membuat kelurahannya bisa mengalami perkembangan positif dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut dia, yang paling penting adalah selalu mendukung setiap hal positif yang dilakukan masyarakat dan mengajak mereka berkolaborasi.

Advertisement

Di sisi yang lain, perwakilan tim penilai, Heri Mulyono, mengatakan pada Lomba Kelurahan 2024 ini ada tiga aspek yang dinilai, yakni bidang pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.

“Dari aspek pemerintahan kita nilai administrasinya tertib atau tidak. Kemudian dari kewilayahan dinilai lewat implementasi program-program kelurahan makanya kami cek lewat klarifikasi lapangan. Dan untuk kemasyarakatan kita menaruh perhatian pada sinergi, kolaborasi, dan keikutsertaan masyarakat dalam program pengembangan potensi kelurahan,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif