Keunggulan padi tersebut di antaranya dipanen kurang dari 110 hari, mampu menghasilkan gabah 10 ton per hektare serta anakan batang padi banyak dan tumbuh serempak.
Pemantauan dan koordinasi dilakukan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) wilayah kerja Bojonegoro.
Kabupaten Blora terpilih menjadi lokasi proyek percontohan Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) untuk penanaman padi di lahan sawah tadah hujan.