Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik PT Pertamina (Persero) mengalami penyesuaian per 1 Juni 2023.
Masyarakat kesulitan mendapatkan BBM Biosolar Subsidi sejak aturan pembelian dengan full registrant melalui MyPertamina berlaku per Kamis (1/6/2023). Mereka terpaksa beralih menggunakan jenis solar lain seperti Dexlite dan Pertamina Dex dengan harga yang lebih mahal.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengkhawatirkan tren pertumbuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang berada di rentang 5 persen hingga 10 persen tahun ini.
Penggunaan QR Code program My Pertamina dimulai dari Kota Solo dan Karanganyar per Kamis (26/1/2023), kemudian Boyolali dan Klaten per Senin (30/1/2023).
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan revisi aturan penerima BBM bersubsidi dilakukan agar penyalurannya lebih tepat sasaran.
Dengan program pembelian pertalite dan solar pakai MyPertamina, masyarakat dapat mendukung pemerintah dalam mengatur kuota subsidi yang diberikan untuk rakyat.
Disparitas harga telah mendorong peralihan konsumsi masyarakat dan industri yang semula menggunakan solar nonsubsidi, lalu kini memakai solar subsidi akibat selisih harga yang tinggi.