Soloraya
Selasa, 7 Mei 2024 - 16:43 WIB

172 Kampus Muhammadiyah-Aisyiyah Gelar Aksi, Ini Pernyataan Sikap FR PTMA

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana aksi damai bela Palestina oleh civitas akademika UMS di pelataran Gedung Siti Walidah UMS, Selasa (7/5/2024). (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO – Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (FR PTMA) menggelar Aksi Damai Bela Palestina dengan melibatkan sebanyak 172 perguruan tinggi se-Indonesia pada Selasa (7/5/2024) siang.

Salah satu kampus yang terlibat ialah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang juga menggelar aksi tersebut di pelataran Gedung Siti Walidah UMS. Aksi tersebut diikuti oleh ribuan civitas akademika UMS yang terdiri dari jajaran rektorat, dosen, dan mahasiswa.

Advertisement

Rektor UMS, Sofyan Anif, menyampaikan bahwa aksi tersebut memang digelar untuk membela kemanusiaan atas konflik yang tengah berlangsung antara Palestina-Israel.

“Sekaligus mengutuk kebiadaban Israel. Maka ketika kita melihat, sudah puluhan bahkan ratusan tahun kejahatan Israel terhadap Palestina ini betul-betul harus jadi perhatian dunia. Karena itu kami [perguruan tinggi di naungan FR PTMA] serentak menggelar aksi bela Palestina. Jelas harus kita bela Palestina,” kata dia saat diwawancarai wartawan di lokasi aksi, Selasa (7/5/2024).

Advertisement

“Sekaligus mengutuk kebiadaban Israel. Maka ketika kita melihat, sudah puluhan bahkan ratusan tahun kejahatan Israel terhadap Palestina ini betul-betul harus jadi perhatian dunia. Karena itu kami [perguruan tinggi di naungan FR PTMA] serentak menggelar aksi bela Palestina. Jelas harus kita bela Palestina,” kata dia saat diwawancarai wartawan di lokasi aksi, Selasa (7/5/2024).

Dalam orasinya pun, Sofyan Anif juga menegaskan hal yang sama yakni perihal membela Palestina dalam konfliknya dengan Israel. Selain itu ia juga menambahkan bahwa perihal Palestina ini, lanjut dia, bukan masalah perbedaan bangsa atau agama, tapi masalah kemanusiaan, keadilan, serta kemerdekaan dalam berbangsa dan bernegara.

Di akhir orasinya, Sofyan Anif menyampaikan pernyataan sikap dari FR PTMA:

Advertisement

2. Mengecam sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.

3. Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan serta gencatan senjata Israel-Palestina.

4. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genosida warga Palestina.

Advertisement

5. Mengecam organisasi kerja sama Islam dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.

6. Meminta kepada Pemerintah Indonesia agar tidak berpikir sedikit pun, apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genosida Israel.

7. Atas nama Hak Asasi Manusia (HAM) dan pesan konstitusi Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan serta aspek histori relasi Indonesia dan Palestina. Kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jaringan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Advertisement

8. Mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus memberi perhatian secara serius kepada perkembangan konflik Israel-Palestina dengan terus memberi bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.

“Demikian pernyataan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah dalam hal ini Universitas Muhammadiyah Surakarta, Amin ya Rabbalamain,” kata dia saat berada di panggung orasi Aksi Damai Bela Palestina.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif