News
Minggu, 19 Mei 2024 - 12:37 WIB

Bentuk Karakter Mandiri Siswa Kelas 2, SD Warga Solo Adakan Outing Class

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa kelas 2 SD Warga sedang melakukan gim peras spons dalam kegiatan outing class di Ledoksambi, Kaliurang, Yogyakarta, Rabu (8/5/2025). Diikuti 77 siswa dari kelas A, B, dan C, kegiatan pembelajaran di luar sekolah tersebut bertujuan membentuk kemandirian bagi para siswa. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO– SD Warga menggelar kegiatan outing class untuk siswa kelas 2 di Ledoksambi, Kaliurang, Yogyakarta, Rabu (8/5/2025). Diikuti 77 siswa dari kelas A, B, dan C, kegiatan pembelajaran di luar sekolah tersebut bertujuan membentuk kemandirian bagi para siswa.

Salah satu guru kelas 2 SD Warga, Yunista Rafiani, mengatakan bahwa kegiatan outing class merupakan agenda rutin tahunan di sekolah. Dimana yang menjadi panitia adalah para guru dan orang tua atau wali siswa.

Advertisement

“Dalam acara ini setidaknya ada empat karakter atau nilai yang ingin kita bentuk bagi para siswa. Mulai dari sikap mandiri, tanggung jawab, kekompakan, dan disiplin,” ujar dia kepada Solopos.com, Selasa (14/5/2024),

Yunista, menjelaskan keempat nilai atau karakter tersebut diimplementasikan melalui beberapa gim yang digelar selama outing class. Seperti lomba memeras spons, susun angka, flying fox, dan membajak sawah dengan sapi.

“Selama kegiatan tersebut siswa kami bagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang campur dari semua kelas baik putra maupun putri. Hal ini guna melatih kekompakan dan kerja sama para siswa selama ikut permainan,” ujarnya.

Advertisement

Menurut Yunista, sesi membajak sawah dengan sapi menjadi kegiatan paling disukai oleh siswa. Lantaran, hal itu tidak ditemukan siswa di Solo sehingga menjadi hal yang baru bagi mereka.

“Acara kemarin berlangsung begitu seru, anak-anak juga antusiasnya tinggi. Bahkan saya dapat cerita dari orang tua, banyak anak-anaknya yang tidak bisa tidur karena saking exited-nya mengikuti outing class,” ungkapnya

Yunista berharap, setelah acara selesai nilai-nilai yang ditanamkan selama kegiatan tersebut bisa tetap dibawa oleh anak-anak dan diterapkan di lingkungan rumah maupun sekolah.

Advertisement

Seperti halnya dengan tindakan-tindakan kecil seperti meletakkan sepatu atau barang pada tempatnya, menghargai waktu dan orang lain, dan berani melakukan sesuatu tanpa harus terus didampingi orang tua.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif