Bisnis
Selasa, 7 Mei 2024 - 05:26 WIB

Kuota Rumah Bersubsidi Diprediksi Segera Ludes, Pengembang Usul Ditambah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi perumahan (Bisnis-Nurul Hidayat)

Solopos.com, SOLO — Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jawa Tengah (Jateng) menilai kouta fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tidak akan mencukupi hingga akhir 2024.

Sekretaris Himperra Jateng, Eko Rahardjo, menyebut skema pembiayaan pemilikan rumah atau KPR bersubsidi dari pemerintah yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tersebut masih sangat diminati.

Advertisement

“Tren penjualan FLPP masih bagus dan masih diminati. Kenaikan suku bunga tidak berpengaruh pada bunga fix FLPP,” terang Eko saat dihubungi Solopos.com, Senin (6/5/2024).

Namun, menurutnya kuota unit subsidi tidak akan mencukupi hingga akhir tahun ini. Hingga April 2024, dari total kuota yang disediakan sebanyak 166.000 unit telah terserap sebanyak 70.000 unit. Oleh sebab itu, pihaknya memprediksi kuota tersebut bakal ludes pada September 2024 mendatang.

Lebih lanjut Eko mengaku kalangan pengembang telah mengusulkan untuk penambahan kuota.

Advertisement

“Sudah dilakukan usulan dari asosiasi khususnya Himperra melalui BP Tapera untuk penambahan paling tidak sama dengan tahun 2023 sebesar 230.000 unit. Tapi masih belum ada kejelasan lebih lanjut,” kata dia.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Soloraya, Oma Nuryanto menyebut adanya pengurangan jatah rumah subsidi secara nasional pada pada 2024 ini menjadi 166.000 unit.

Tingginya permintaan membuat kuota rumah subsidi tahun ini akan cepat habis. Oleh sebab itu, ia menilai perlu ada penambahan kuota unit rumah subsidi. Di Soloraya, kuota rumah subsidi di Soloraya biasanya sebanyak 10.000 unit.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif