Koran Solopos edisi hari ini menyajikan beragam berita menarik di antaranya tentang bertambahnya penerbangan yang menghubungkan secara langsung Solo dengan Bali diharapkan mampu mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Soloraya.
Upaya kerja sama dengan masyarakat ini bisa menjadi percontohan, sebab di Indonesia juga ada beberapa bandara yang kondisinya hampir sama dengan Bandara Adi Soemarmo.
Solo harus memiliki konsep wisata yang jelas dan disukai pelancong mancanegara untuk menyambut usulan rute baru penerbangan langsung Solo ke Malaysia dan Singapura tersebut.
Dengan adanya penambahan maskapai yang datang ke Bandara Adi Soemarmo diharapkan dapat menggairahkan perekonomian di Boyolali dan daerah lain di Soloraya.
Harga tes GeNose diperkirakan sama dengan di bandara lainnya, yakni sebesar Rp40.000, sedangkan lokasinya di area parkir roda dua yang kini digunakan untuk tes cepat antigen.
Adapun penerbangan yang sudah normal pada Rabu adalah Garuda Indonesia 220 CGK-SOC pukul 06.25 WIB, IW 1914 SUB-SOC pukul 06.43 WIB, QG 120 HLP-SOC pukul 07.20 WIB, dan JT 561 DPS-SOC pukul 07.30 WIB.
Penumpang Bandara Adi Soemarmo Solo diprediksi hanya naik tiga persen di momen Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 meski berbarengan dengan musim liburan sekolah.
Penerbangan rute Solo–Banjarmasin yang sedianya berangkat pada Kamis (19/9/2019) pukul 06.45 WIB mengalami penundaan lantaran kabut asap akibat kebakaran hutan lahan (karhutla) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Pembukaan rute baru penerbangan Solo–Kuala Lumpur pergi pulang (PP) oleh Malaysia Airlines mulai 18 September 2019 via Bandara Internasional Adi Soemarmo diyakini mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Bengawan.