Bisnis
Jumat, 10 Mei 2024 - 14:39 WIB

10.000 Pohon Mangrove dari EIGER untuk Selamatkan Pesisir Pantura

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - EIGER berkolaborasi dengan Wanadri menanam 10.000 pohon mangrove di pesisir Pantura Jawa Barat,Selasa (7/5/2024).(Istimewa)

Solopos.com, SUBANG – Berjarak tidak begitu jauh dari tepi jalan Pantura Jawa Barat yang legendaris, daratan di pesisir laut semakin hilang dihantam abrasi. Rumah warga, tambak, sekolah, masjid hilang satu persatu, tenggelam dan hancur dihantam ombak.

Sebagian rumah yang masih tersisa, harus memiliki tanggul tinggi, untuk mencegah air laut pasang dan masuk ke dalam rumah. Selepas Maghrib artinya pemilik rumah harus waspada dan bersiap, karena air pasang laut yang terjadi di malam hari, seringkali menenggelamkan semata kaki, bahkan lebih dari satu meter.

Advertisement

Begitulah kondisi yang terjadi di sepanjang pesisir Pantai Utara Jawa Barat. Tenggelamnya Pulau Jawa benar-benar nyata terjadi. Namun, bukan berarti tak ada upaya. Ribuan pemuda di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, terlibat aktif menjaga kampungnya. Mereka bersama bahu membahu membudidayakan bibit mangrove, lalu menanam batang mangrovenya di sepanjang pesisir.

Desa tersebut, merupakan salah satu wilayah paling terdampak dari abrasi, kalau tak dimulai dari sekarang, Mayangan bakal benar-benar hilang tergerus air laut.

Advertisement

Desa tersebut, merupakan salah satu wilayah paling terdampak dari abrasi, kalau tak dimulai dari sekarang, Mayangan bakal benar-benar hilang tergerus air laut.

Pada Selasa (7/5/2025) EIGER Adventure, brand penyedia perlengkapan luar ruang asal Jawa Barat bergerak menuju Desa Mayangan. EIGER merekam langsung bagaimana krisis tenggelamnya pesisir Mayangan, terjadi sepanjang hari, sepanjang tahun.

Marketing General Manager EIGER, Jason Edward Wuysang, bercerita dari Mayangan komitmen EIGER berkolaborasi dengan Wanadri menanam 10.000 pohon mangrove. Langkah awal dari 100.000 pohon mangrove yang bakal ditanam EIGER di seluruh Indonesia.

Advertisement

Puluhan anak-anak muda asal SMKN 1 Legonkulon dan SMAN 1 Pamanukan, berkumpul di dermaga pada Selasa (7/5/2024) sejak pagi. Belasan perahu siap mengangkut menuju titik tanam di tengah-tengah hutan mangrove. Bergabung bersama anak-anak muda desa, puluhan karyawan EIGER yang bertolak dari Bandung tiba di pesisir Mayangan.

Dikawal oleh tim Wanadri dan tim kelompok anak muda Siaga Pesisir Utara (Siput). Rombongan bergerak menuju lokasi menanam mangrove.

Solusi

EIGER berkolaborasi dengan Wanadri menanam 10.000 pohon mangrove di pesisir Pantura Jawa Barat,Selasa (7/5/2024).(Istimewa)

Advertisement

Brand Ambassador EIGER, Ramon Tungka ikut turun langsung bergabung bersama tim menanam mangrove di Pesisir Mayangan. Ia mengatakan, tiap batang mangrove yang ditanam, adalah menanam kebaikan untuk semua.

“EIGER sekali lagi menunjukkan sebuah aksi. Sebuah upaya yang peka dan peduli terhadap lingkungan. Inklusifitas atau keterlibatan semua pihak bukan lagi salah satu solusi, tapi satu-satunya solusi. Untuk mencegah pesisir Pulau Jawa tenggelam. Kita harus segera bergerak, mulai dari hal kecil, yang mampu memberi dampak besar,” ujar Ramon Tungka.

Site Manager Wanadri untuk project wilayah Mayangan, Mansur berkisah, titik tanam mangrove di pesisir Mayangan sudah ditentukan oleh Wanadri dan masyarakat setempat. Sejak 2014 kami melakukan konservasi dan perbaikan kondisi pesisir.

Advertisement

“Setiap tahunnya, muka air laut selalu naik, daratan amblas tenggelam. Memperbaiki pesisir Mayangan, setidaknya butuh puluhan tahun. Apa yang dilakukan oleh Wanadri bersama warga desa adalah bergerak menanam, sesuai kemampuan. Kami juga terus berupaya untuk menyatukan antara warga dan lingkungannya, sasaran pembinaan yang paling penting adalah pemuda, karena mereka penerus di lingkungannya sendiri,” ujar Mansur.

Upaya EIGER berkomitmen menanam 10 ribu pohon di Mayangan, diucap syukur oleh warga desa, Mansur mewakili Wanadri, juga anak-anak muda yang jadi garda terdepan penyelamat Mayangan dari bencana abrasi.

“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada EIGER atas keterlibatannya dalam penanaman mangrove di desa kami. Kami mencatat, ada 385 hektare lahan pesisir yang tenggelam dihantam abrasi. Belum sampai setengahnya kami melakukan konservasi dan perbaikan dengan menanam mangrove. Semoga komitmen EIGER untuk menanam dan menjaga hingga tumbuh mangrove ini, bisa berdampak bagi warga Mayangan,” kata Kepala Desa Mayangan, Darto.

Doa yang sama juga dikirimkan oleh salah satu siswi SMKN 1 Legonkulon, Puput yang terlibat dalam penanaman mangrove bersama EIGER. Ia mengatakan, ini yang bisa dirinya lakukan bersama teman-teman untuk menjaga rumahnya.

“Kami senang sekali bisa tanam mangrove supaya banjir rob tidak masuk lagi ke rumah dan sekolah kami. Kalau di sekolah tiba-tiba mendung dan air laut pasang, kami takut sekali karena pasti air bisa masuk sampai ke kelas, pernah sampai setinggi paha,” ujar Puput.

Langkah EIGER berkomitmen menanam dan menjaga mangrove bersama warga Desa Mayangan, baru langkah awal. Satu langkah permulaan EIGER bisa ikut menjaga pesisir Pantura. Menjaga rumah bersama masyarakat pesisir dan habitat alami bagi satwa liar di hutan mangrove.

“Tanaman mangrove merupakan pertahanan alami pantai dengan akar yang kuat sebagai penghalang terhadap banjir dan gelombang badai. Hutan mangrove dapat menyimpan karbon hingga lima kali lebih banyak per hektarenya dibanding hutan tropis. Karbon yang ditangkap disimpan di daun, cabang, akar, dan tanah ekosistem mangrove. Semoga langkah kecil ini bisa membuat EIGER terus belajar tentang tropical adventure, pesan yang menjadi tagline EIGER,” pungkas Jason Wuysang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif