Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Jumat 6 Agustus 2021. Esai ini karya Maria Y. Benyamin, wartawan Bisnis Indonesia atau Grup Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI).
Eko Yuli meraih medali di empat Olimpiade berbeda sejak Beijing 2008 (perunggu), London 2012 (perunggu), Rio 2016 (perak), dan terbaru Tokyo 2020 (perak).
Sebelum Olimpiade 2020, Indonesia kali terakhir mengirim wakil bulu tangkis tunggal putra ke semifinal Olimpiade 2004 di Athena, yaitu Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro.
Presiden Joko Widodo mengatakan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang diraih ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu merupakan kado istimewa menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus.
Greysia/Apriyani membukukan sejarah bagi Indonesia seusai menumbangkan pasangan China Chen Qingchen/Jia Yi Fan 21-19 21-15 pada laga final ganda putri cabor bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020
Tambahan perunggu yang disumbangkan Rahmat Erwin Abdullah pada kelas 73kg putra cabor angkat besi membuat Indonesia kini sudah mengumpulkan 1 perak dan 2 perunggu.
Hasil ini tetap membuka peluang Marcus/Kevin lolos sebagai juara Grup A asal pada laga lain wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty mengalahkan wakil Inggris, Ben Lane/Sean Vendy.
Sebelum bersinar di Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli Irawan lebih dulu bersinar di tiga Olimpiade sebelumnya, yakni Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, dan Olimpiade Rio 2016.
Kisah inspiratif tentang Bagas, atlet panahan Klaten, anak pak bon SD di Jatinom dan mantan atlet pemanah andalan Jateng yang berlaga di Olimpiade Tokyo.
Puncak prestasi Windy Cantika Aisah pada 2019 terjadi di SEA Games 2019 ketika memecahkan rekor dunia di kelas 49 kg junior dengan total angkatan 190 kg.