Soloraya
Jumat, 19 April 2024 - 14:59 WIB

875 Calon Haji Boyolali Berangkat 2024, Paling Sedikit Juwangi Hanya 5 Orang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menjalankan ibadah haji. (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 875 calon haji asal Boyolali bakal berangkat ke Tanah Suci pada 2024 ini. Calon haji terbanyak berasal dari Kecamatan Boyolali sedangkan paling sedikit dari Juwangi.

Kepala Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Boyolali, Taufiqur Rahman, menyampaikan ada 868 calon haji reguler yang terdata dan telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).

Advertisement

Jumlah itu ditambah enam petugas haji daerah (PHD) dan satu orang Penyelenggara Ibadah Haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (PIH KBIHU). Sehingga, total ada 875 calon haji dari Boyolali yang berangkat.

“Yang sudah pelunasan lebih dari 98% yaitu 868 orang dan bakal ikut bimbingan manasik. Ada tiga orang yang tidak melunasi karena alasan ekonomi dan kesehatan. Mestinya calon haji reguler ada 871 orang,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali, Jumat (19/4/2024).

Advertisement

“Yang sudah pelunasan lebih dari 98% yaitu 868 orang dan bakal ikut bimbingan manasik. Ada tiga orang yang tidak melunasi karena alasan ekonomi dan kesehatan. Mestinya calon haji reguler ada 871 orang,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali, Jumat (19/4/2024).

Taufiq memaparkan 868 calon haji reguler itu paling banyak dari Kecamatan Boyolali yakni 116 orang. Disusul Ngemplak 101 orang, Klego 79 orang, Simo ada 59 orang, Teras 56 orang, Mojosongo 55 orang, Banyudono 53 orang.

Kemudian Andong 45 orang, Nogosari 44 orang, Cepogo 42 orang, Karanggede 40 orang,  Sambi 34 orang, Ampel ada 31 orang, Wonosegoro 29 orang, Musuk 28 orang, Sawit 24 orang, Kemusu 19 orang, Selo delapan orang, dan Juwangi lima orang

Advertisement

Ia mengatakan persiapan pemberangkatan para calon haji terus dilakukan. Taufiq menyebut pada 23-24 April 2024 bakal ada bimbingan manasik tingkat kabupaten. Taufiq mengatakan bakal ada bimbingan manasik dua kali di tingkat kabupaten dan enam kali di tingkat kecamatan.

“Boyolali sudah mulai pengkloteran, insyaallah Boyolali bakal berangkat di gelombang kedua. Tanggal pastinya belum ada, akan kami rilis kalau sudah keluar jadwal kloter,” jelasnya.

Ditanya soal penambahan kuota calon jemaah haji di luar reguler, Taufiq masih menunggu hal tersebut. Namun, pada prinsipnya Kemenag Boyolali siap jika penambahan kuota.

Advertisement

Persiapan Fisik dan Kesehatan

Selanjutnya, Taufiq berpesan kepada para calon haji untuk menjaga kesehatan dari sekarang, banyak berolahraga, apabila memiliki riwayat penyakit segera diperiksakan dan berobat secara intensif.

Sebagai informasi, kuota calon haji untuk Provinsi Jateng pada 2024 ini bertambah dari 30.000-an menjadi 31.711 orang. Saat ini, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah sedang mempersiapkan pembagian kloter jemaah.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, menyampaikan persiapan pembagian kloter itu telah selesai sekitar 90%. Kloter pertama direncanakan masuk ke Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali pada 11 Mei 2024 dan diberangkatkan pada 12 Mei 2024.

Advertisement

Musta’in mengatakan jemaah calon haji pertama yang akan diberangkatkan berasal dari Karesidenan Kedu. Setelah wilayah Kedu Raya selesai berpindah ke Karesidenan Banyumas kemudian Pekalongan, lalu Semarang, dan Solo.

Ia menjelaskan bakal ada sekitar 100 kloter se-Jawa Tengah dan Yogyakarta. Nantinya, di tengah-tengah kloter Jawa Tengah bakal ada sekitar 10 kloter dari Yogyakarta.

“Kuota 2024 untuk Jawa Tengah di angka 31.711 [calhaj], naik dibandingkan 2023 yang sekitar 30.300 calhaj. Cadangan ada 4.000 calhaj,” kata Musta’in saat ditemui wartawan di AHD Boyolali, Minggu (14/4/2024).

Lebih lanjut, Musta’in mengatakan jemaah calon haji yang sudah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sudah mencapai 92,7%. Artinya ada sekitar 2.000 calon haji yang tidak melunasi biaya perjalanan ibadah haji.

Ia mengatakan adanya calon haji yang tidak melunasi Bipih karena berbagai alasan seperti meninggal, tidak istitaah, dan sengaja menunda. “Kami siapkan cadangan. Jadi, cadangan itu adalah mereka yang seharusnya berangkat tahun depan, di urutan awal. Nah, itu yang kami dorong untuk melunasi. Sekarang yang melunasi sekitar 4.000 orang, kekurangan 2.000 orang sudah bisa kami tutup dari cadangan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif