Bisnis
Kamis, 18 April 2024 - 22:19 WIB

Talkshow Spesial Hari Kartini: Hapus Stereotipe, Perempuan Bisa Bangun Karier

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Indrakesuma  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para narasumber dalam talkshow spesial Hari Kartini 2024 yang mengusung tema Inspiring Women: Berkarya Menembus Batas, digelar Solopos Media Group (SMG) bersama Alila Solo dan didukung oleh Pegadaian, di Ballroom 2 Alila Solo, Kamis (18/4/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO — Perempuan lekat dengan pekerjaan domestik, sedangkan laki-laki bertugas mencari nafkah. Namun di era modern ini, perempuan juga mempunyai kesempatan berkarier yang luas.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, perempuan Indonesia yang bekerja menduduki level kepemimpinan dan ketatalaksanaan hanya 0,78%. Selain itu, perempuan yang menjadi pejabat pelaksana, tata usaha dan sejenisnya sebesar 6,2% dari populasi pekerja perempuan.

Advertisement

Secara umum, gap partisipasi di dunia kerja antara laki-laki dan perempuan masih cukup lebar. Data BPS, jumlah perempuan pekerja pada 2022 mencapai 52,74 juta orang di Indonesia. Jumlah pekerja perempuan itu setara dengan 38,98% dari total pekerja di Indonesia (135,3 juta jiwa).

Bidang pekerjaan formal terbesar yang melibatkan perempuan adalah tenaga usaha penjualan (28,44%). Selain itu, perempuan yang bekerja di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan (24,6%). Pada praktiknya, banyak perempuan yang mempunyai karier yang cemerlang. VP Marketing Communication PT Pegadaian, Khoriyah Dwi Putranti, mengaku terlibat dalam melawan stereotipe perempuan di dunia kerja.

Advertisement

Bidang pekerjaan formal terbesar yang melibatkan perempuan adalah tenaga usaha penjualan (28,44%). Selain itu, perempuan yang bekerja di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan (24,6%). Pada praktiknya, banyak perempuan yang mempunyai karier yang cemerlang. VP Marketing Communication PT Pegadaian, Khoriyah Dwi Putranti, mengaku terlibat dalam melawan stereotipe perempuan di dunia kerja.

Khoriyah mampu masuk ke BUMN yang telah berusia 123 tahun ini melalui jalan yang panjang. Dia mengaku melewati proses rekrutmen yang terbuka dari lembaga independen. Rekrutmen yang dulunya dia ikuti dibuka untuk seluruh anak muda di Indonesia.

Hal itu dia sampaikan dalam talkshow spesial Hari Kartini 2024 bertema Inspiring Women: Berkarya Menembus Batas yang digelar Solopos Media Group (SMG) bersama Alila Solo yang didukung oleh Pegadaian, di Ballroom 2 Alila Solo, Kamis (18/4/2024).

Advertisement

“Bisa dibayangkan besarnya kesempatan perempuan muda di Pegadaian, termasuk kesempatan yang bisa saya raih,” terang Khoriyah.

Menurutnya, perempuan bisa lebih mengembangkan potensi dan talenta yang mereka miliki. Seperti di Pegadaian yang membuka kesempatan bagi perempuan untuk berkarya. Hal ini, bisa dilakukan dengam cara memberikan peluang kepada perempuan untuk mengambil kesempatan tersebut.

Narasumber lainnya dalam talkshow ini yaitu Pegiat Sosial dan Ketua Umum G-Nesia, Diah Warih Anjari, menilai cara mengubah stigma perempuan di dunia kerja dilakukan dengan memberikan pemahaman secara bertahap. Perempuan juga perlu diberi akses terhadap pendampingan dan pendidikan.

Advertisement

Karena keterbatasan ekonomi, Diah mengaku tidak mampu mengenyam pendidikan tinggi. Diah yang hanya lulusan SMA ini bertekad memberikan kesempatan kepada perempuan lain dan akhirnya ia memutuskan untuk terjun ke dunia kewirausahaan.

“Jangan takut bagi perempuan yang tidak menyenyam pendidikan tinggi, kita punya tekad,” tegasnya.

Sebagai pendiri Diwa Foundation, Diah mengaku menyisihkan uang pribadi untuk membesarkan yayasan. Pihaknya berkomitmen untuk memperluas kesempatan bagi para perempuan. Diah juga melakukan pendampingan dan advokasi bagi perempuan korban kekerasan.

Advertisement

Talkshow tersebut juga menghadirkan  Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak; dan Ketua DPD Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia Jateng, Endang Tri K. Sukarso, S.E., M.M. Selain itu, ada juga Kepala BPJS Kesehatan Cabang Solo, Debbie Nianta Musigiasari; dan Direktur Utama BPR Trihasta Prasodjo, Endarlina Masniari Harahap.

Ada dua sesi pembuka dalam gelar wicara tersebut, yaitu pengenalan produk layanan baru, My Alila Solo, oleh manajemen Alila Solo serta edukasi dan demo perempuan berkain yang disampaikan Manajer Pisalin, Nina Andriyani. Sesi pembuka dipandu oleh Marketing Communications Manager Alila Solo Happy Mayorita selaku MC. Sedangkan talkshow dipandu Pemimpin Redaksi & Chief Operating Officer (COO) Solopos Media Group, Rini Yustiningsih.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif