Profil Pelajar Pancasila memiliki enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; mandiri; bergotong royong; bernalar kritis, dan kreatif.
Ilmuwan perlu melibatkan diri tidak hanya berupaya menerapkan temuan mereka di tengah masyarakat, tetapi juga memahami kerangka pikir masyarakat sebagai subjek aktif.
Warga di Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Sragen, menggelar Festival Budaya Wiwitan selama Sabtu-Minggu (9-10/12/2023). Festival Budaya Wiwitan tersebut dipusatkan di Lapangan Desa Manyarejo.
Untuk kali pertama Festival Cah Angon 2023 digelar dengan menampilkan beragam kegiatan yang merujuk pada kearifan lokal. Kegiatan digelar selama dua hari dan menyedot banyak pengunjung.
Warga Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenari, Kabupaten Karanganyar memiliki tradisi tanam kepala kambing setiap malam satu Sura. Tradisi ini diyakini bisa mengusir musibah
Ratusan tumpeng dikirab warga Sukorejo Kampung Seni (Sukani), Kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Sragen, dalam sedekah Dusun yang digelar Jumat (18/8/2023).
Tari Silakupang merupakan salah satu garapan tari sebagai salah satu produk kearifan budaya lokal yang dijadikan sebagai indentitas Kabupaten Pemalang.
Disarpus Boyolali kembali meluncurkan 39 judul buku yang menceritakan kearifan lokal. Total sudah ada 61 judul buku yang diterbitkan sejak 2022 dalam program Boyolali Kaya Cerita.
Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed, Munajat, menjelaskan karpet yang digelar di ruang utama masjid tersebut mengkombinasikan motif kearifan lokal di Indonesia dengan motif ala negara Timur Tengah.
Masyarakat di kawasan lereng Gunung Merapi mempunyai kearifan lokal bernama ilmu titen sebagai upaya mitigasi bencana dalam menghadapi erupsi gunung teraktif di Indonesia tersebut, di mana dalam dua dekade terakhir, letusan yang terbesar terjadi pada 2010 lalu yang mengakibatkan ratusan jiwa meninggal dunia.
Di Indonesia, ritual penangkal hujan atau memanggil hujan sudah lama menjadi bagian dari entitas Nusantara. Tak hanya di Mandalika, masyarakat Jawa dan Bali pun sudah lama melakoni ritual tersebut.
Dalam perspektif kebudayaan orang Jawa, hidup bersama pandemi Covid-19 bisa teraktualisasikan dalam praksis hidup bersama pandemi atau menjauh dari pandemi.
Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Kamis, 25 Maret 2021. Esai ini karya Muh. Fajar Shodiq, dosen Sejarah di Fakultas Adab dan Bahasa Institut Agama Islam Negeri Surakarta.