J.H. Abendanon menerbitkan surat-surat korespondensinya dengan Kartini menjadi sebuah buku berjudul Door Duisternis Tot Licht, yang dalam bahasa Indonesia berarti Habis Gelap Terbitlah Terang.
Gelar RA yang disematkan kepada Kartini sebagai tokoh emansipasi wanita di Indonesia kurang tepat, karena dalam budaya Jawa gelar Kartini mestinya R.Ay.