Sport
Jumat, 26 April 2024 - 18:16 WIB

Ini Rangkuman Detik-Detik Indonesia Cetak Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23

Redaksi Solopos.com  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pratama Arhan merayakan golnya ke gawang Korsel U-23 dalam adu penalti di perempatfinal Piala Asia U-23, Jumat (26/4/2024) pagi. (pssi.org)

Solopos.com, DOHA — Timnas U-23 Indonesia kembali mengukir sejarah dengan lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan salah satu raksasa Asia, Korea Selatan, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB.

Garuda Muda melaju ke empat besar secara dramatis berkat kemenangan adu penalti alot dengan skor 11-10 (2-2)

Advertisement

Laga babak perempatfinal digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, di Doha, Qatar yang telah empat kali memberi keberuntungan bagi Merah Putih.

Begini detik-detik heroik kemenangan Garuda Muda atas Korsel, yang dirangkum Solopos.com:

Korsel membobol gawang Indonesia pada menit ketujuh melalui tendangan jarak jauh Lee Kang-hee yang memanfaatkan bola sapuan Komang Teguh yang tidak sempurna.

Para pemain Korsel sempat merayakan gol itu. Bahkan para pemain sudah berada di tengah lapangan sebagai tanda pertandingan akan dilanjutkan dengan keunggulan 1-0 Korsel atas Indonesia.

Tiba-tiba Shaun Evans, wasit asal Australia yang sebelumnya pernah merugikan Indonesia dalam Asian Games 2018, berkomunikasi dengan wasit di ruang Video Assistant Referee (VAR).

Beberapa detik kemudian Shaun Evans mengecek ke layar VAR. Saat ia kembali ke lapangan sembari memberi gerakan tangan seketika stadion yang berisi 10.000-an penonton yang lebih dari 95%-nya pendukung Merah Putih bergemuruh.

Gol itu dibatalkan wasit Shaun Evans karena sebelum tendangan keras itu terjadi seorang pemain Korsel lebih dulu dalam posisi offside.

Advertisement

Ini momentum pertama penggunaan VAR menguntungkan Timnas U-23 Indonesia.

Garuda Muda membuka keunggulan pada menit 15 melalui Rafael Struick.

Pemain ADO den Haag itu melepaskan bola ke pojok kiri atas gawang Korsel yang tidak terjangkau kiper Baek Jong-bum.

Tendangan Struick itu menunjukkan skill tinggi. Ia tidak melakukan ancang-ancang tapi langsung mencungkil bola tapi si kulit bundar bisa meluncur dengan keras dan melengkung lalu menghunjam ke dalam gawang Korsel.

Tertinggal satu gol, Korsel langsung keluar menyerang. Namun barisan pertahanan Garuda Muda yang dikawal Rizky Ridho, Komang Teguh, dan Justin Hubner bermain sangat disiplin sehingga serangan-serangan yang dibangun Taeguk Warriors berhasil dipatahkan.

Indonesia mendapat momentum menambah keunggulan pada menit ke-31. Namun bola yang ditendang Marselino Ferdinan setelah mendapat umpan cerdik dari Struick masih melebar dari gawang.

Padahal kiper Korsel sudah salah langkah karena kaget melihat kerja sama satu dua antara Struick dan Marselino.

Advertisement

Memasuki akhir babak pertama, Korsel menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Bek Indonesia, Komang Teguh berniat menghalau bola yang disundul Eom Ji-sung. Tetapi bola justru berubah arah sehingga Ernando Ari terkecoh.

Yang harus menjadi catatan, saat laga waktu normal ini terlihat sekali Ernando Ari dalam kondisi grogi.

Ia beberapa kali melakukan kesalahan karena gugup. Gol pertama Korsel dari tendangan keras yang akhirnya dianulir seharusnya juga mampu ia tepis karena mengarah tepat ke arahnya.

Demikian pula dengan gol kedua Korsel yang sah, bola pantulan dari kepala Komang justru mengarah ke badannya.

Karena gugup ia mencoba menangkap bola tapi lepas lagi dan masuk ke gawang.

Beruntung performa Struick berada di puncak pada laga bergengsi ini. Indonesia tidak butuh lama untuk kembali unggul.

Advertisement

Hanya tiga menit selepas gol balasan Korsel, Rafael Struick mencetak gol kedua alias brace sekaligus membuat Garuda Muda menutup babak pertama dengan keunggulan 1-2.

Babak Kedua

Di babak kedua, Indonesia tetap tampil menekan meski sudah dalam posisi unggul. Kedudukan 2-1 belum aman sehingga Garuda Muda berusaha kembali menambah jumlah gol.

Menit-54 Rafael Struick mempunyai peluang untuk mencetak hattrick. Sayang, sepakannya masih melebar.

Struick kembali mendapatkan peluang di menit ke-56 namun bola hasil tendangannya di dalam kotak penalti masih melambung.

Dua menit berselang, Marselino Ferdinan memberikan ancaman. Pemain KMSK Deinze itu coba memasukkan bola dari sudut sempit tapi tidak menjadi gol.

Padahal jika tidak egois, Marselino masih bisa memberi umpan kepada beberapa temannya di kotak penalti yang lebih punya peluang mencetak gol.

Memasuki menit ke-69, wasit Shaun Evans memberikan kartu merah untuk pemain Korsel U-23, Lee Young-jun, yang melanggar Justin Hubner.

Advertisement

Saat dicek oleh VAR, terlihat dengan jelas Lee menginjak kaki Hubner.

Unggul satu pemain, Garuda Muda malah lengah. Rizky Ridho dkk. terlihat mengurung pertahanan Korsel karena ingin mengakhiri laga lebih cepat tanpa harus melalui perpanjangan waktu.

Namun hal itu justru menjadi bumerang. Lewat sebuah serangan balik, Jeong Sang-bin berhasil merobek gawang Ernando sehingga skor menjadi 2-2 ketika beberapa pemain bertahan Indonesia belum kembali ke posisi mereka.

Skor imbang mengharuskan laga harus berlanjut ke babak tambahan atau extra time.

Pada separuh pertama babak tambahan kedua tim tidak banyak mengkreasi peluang karena tempo permainan menurun seiring faktor stamina para pemain dari kedua tim yang terkuras.

Indonesia hampir membobol gawang Korsel ketiga kalinya lewat sepakan Witan Sulaeman yang masih melambung.

Di babak kedua extra time, Shin Tae-yong memasukkan Ramadhan Sananta untuk menggantikan Witan Sulaeman yang sudah kehabisan stamina karena terus berlari lebih dari 100 menit.

Advertisement

Selain Sananta, STY juga memasukkan tenaga baru Jeam Kelly Sroyer, dan Arkhan Fikri. Masuknya ketiga pemain ini menambah kuantitas dan kualitas serangan Tim Garuda.

Peluang datang pada menit 109 melalui tendangan Justin Hubner.

Bola sepakan pemain Cerezo Osaka itu berhasil ditepis Baek Jong-bum dan mengarah ke Kelly Sroyer.

Sayang, tendangan first time Kelly melambung tinggi di atas mistar gawang lawan.

Nathan Tjoe-A-On punya kesempatan di menit ke-113 lewat tendangan jarak jauh. Namun, bola bergulir tipis di atas gawang Korsel.

Sampai dua kali babak tambahan, skor 2-2 tidak berubah. Pemenang pun harus ditentukan lewat adu penalti.

Di babak ini, Indonesia menunjukkan mental yang lebih baik. Garuda Muda menang 11-10 atas Taeguk Warriors dan memastikan tempat di semifinal, sekaligus membuka peluang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Advertisement

Dari 10 algojo yang ditugaskan STY, hanya Arkhan Fikri (Arema FC) yang gagal dan sisanya berhasil melaksanakan tugas.

Mereka adalah Ramadhan Sananta (Persis Solo) dan Pratama Arhan (Suwon FC) yang masing-masing menendang dua kali, Rafael Struick (ADO Den Haag), Marselino Ferdinan (KMSK Deinze), Justin Hubner (Cerezo Osaka), Kelly Sroyer (Persik Kediri), Rizky Ridho (Persija Jakarta), Muhammad Ferrari (Persija Jakarta), dan Ernando Ari Sutaryadi (Persebaya Surabaya).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif