Soloraya
Senin, 6 Mei 2024 - 19:36 WIB

Dicetak di Klaten, Kemendikbud Salurkan 4,6 Juta Buku Gerakan Literasi Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peluncuran dan pengiriman buku Gerakan Literasi Nasional GLN di PT Macanan Jaya Cemerlang, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, Senin (6/5/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 4,6 juta buku bacaan pendukung gerakan literasi nasional (GLN) didistribusikan ke sekolah-sekolah di berbagai wilayah Indonesia. Jutaan buku dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu rampung dicetak PT Macanan Jaya Cemerlang Klaten dalam waktu kurang dari dua bulan.

Peluncuran dan pengiriman buku GLN itu digelar di PT Macanan Jaya Cemerlang, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, Senin (6/5/2024). Peluncuran buku bertajuk Buku Bacaan Bermutu itu dihadiri Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek, Muh Abdul Khak.

Advertisement

Hadir pula Direktur Utama PT Macanan Jaya Cemerlang Andika Tri Anggono Yakti dan Direktur Cabe Raya Express Ika Puspitasari. Muh Abdul Khak menjelaskan distribusi buku bacaan bermutu itu dilakukan lantaran tingkat literasi peserta didik di Indonesia masih rendah.

Berdasarkan asesmen nasional (AN), 50 persen dari jumlah keseluruhan siswa di Indonesia tidak mencapai minimum kompetensi literasi. “Sebagaimana yang disampaikan Mas Menteri [Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim], satu dari dua anak itu di bawah nilai standar literasi,” kata Abdul Khak saat ditemui wartawan di sela acara.

Advertisement

Berdasarkan asesmen nasional (AN), 50 persen dari jumlah keseluruhan siswa di Indonesia tidak mencapai minimum kompetensi literasi. “Sebagaimana yang disampaikan Mas Menteri [Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim], satu dari dua anak itu di bawah nilai standar literasi,” kata Abdul Khak saat ditemui wartawan di sela acara.

Untuk meningkatkan kompetensi literasi itu, Kemendikbudristek melakukan intervensi dalam dua hal yakni buku cetak serta digital. Buku cetak dikirimkan ke daerah yang susah akses Internet. Sementara di daerah dengan akses Internet mudah bisa mengakses buku digital melalui budi.kemendikbud.go.id.

Abdul Khak menjelaskan pengiriman buku bacaan bermutu kali ini merupakan kali kedua setelah 2022 silam. Prioritas pengiriman buku yakni ke sekolah-sekolah dengan level AN masih rendah di daerah 3T atau tertinggal, terdepan, dan terluar.

Advertisement

Tak sekadar distribusi, Kemendikbudristek melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Guru Penggerak maupun Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) melatih guru-guru dari setiap sekolah. Seperti bagaimana mengelola buku yang benar serta teknik membaca yang benar,” jelas dia.

Soal jenis bacaan yang disajikan, Abdul Khak mengatakan ada berbagai judul. Bedanya, buku disusun sesuai perspektif siswa. Kemendikbudristek sebelumnya menggelar kelompok diskusi terpumpun yang diikuti hampir 100 anak.

Mereka diberi berbagai judul buku dan selama setengah hari dipersilakan membaca dan memilih buku yang diminati. “Jadi perspektif kami sekarang menyiapkan buku yang disukai anak dulu. Baru setelah itu memasukkan pesan-pesan,” kata dia.

Advertisement

Soal dampak gerakan literasi yang sudah digulirkan, Abdul Khak menjelaskan tak bisa terlihat dalam satu atau dua tahun. Dampak itu bakal dirasakan pada masa mendatang. Gerakan literasi yang saat ini digulirkan sebagai investasi.

Direktur Utama PT Macanan Jaya Cemerlang, Andika Tri Anggono Yakti, mengatakan jumlah total buku bacaan bermutu yang dicetak mencapai 4,6 juta buku dalam kurun 51 hari. “Alhamdulillah semuanya lancar. Memang sempat ada kendala suplai kertas. Tetapi akhirnya semua selesai sebelum batas waktu 4 Mei,” ungkap dia.

Setelah proses pencetakan selesai, jutaan buku itu diserahkan ke tim ekspedisi secara bertahap. Fokus distribusi jutaan buku itu ke daerah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta DIY.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif