News
Minggu, 19 Mei 2024 - 07:11 WIB

Prof.Salim Said Wafat, Dunia Pers Indonesia Kehilangan Sosok Panutan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prof. Salim Said, tokoh pers dan perfilman nasional, wafat Sabtu (18/5/2024).(Istimewa/Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Prof. Salim Said, tokoh pers dan perfilman nasional yang pernah bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Republik Ceko, wafat Sabtu (18/5/2024) pukul 19.33 WIB, setelah sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Kabar meninggalnya Prof. Salim Said dikonfirmasi oleh istrinya, Herawaty, dalam pesan singkat yang diterima sejumlah wartawan di Jakarta, Sabtu.

Advertisement

Dalam pesan yang sama disebutkan jenazah almarhum Prof. Salim Said disemayamkan Sabtu malam di rumah duka di Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI, Cipinang, Jakarta Timur.

Perwakilan keluarga Prof. Salim Haji Said, Zacky Riyadi, menyebut almarhum wafat karena sakit, dan dia sempat bolak-balik dirawat di rumah sakit.

Beberapa jam sebelum tutup usia, kondisi kesehatan almarhum terus menurun hingga akhirnya Prof. Salim Said mengembuskan napas terakhir di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu, pada pukul 19.33 WIB.

Advertisement

“Innalilahi wa innailaihi rajiun, telah meninggal orang tua kami, paman kami, Prof. Dr. H. Salim Said, malam ini jam 19.33 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Beliau memang sudah dalam kondisi sakit beberapa lama, sempat juga keluar masuk ruang ICU juga, dan beberapa saat memang semakin drop beberapa hari ke belakang, dan Qadarullah memang hari ini dipanggil oleh Allah S.W.T,” kata Zacky, yang merupakan ponakan laki-laki tertua dari almarhum saat ditemui di rumah duka di kediaman Prof. Salim Said, Kompleks PWI, Cipinang, Jakarta, Sabtu.

“Mohon doanya semuanya supaya almarhum husnul khotimah, ditempatkan di tempat yang terbaik, serta diampuni kesalahannya,” kata perwakilan keluarga almarhum tersebut.

Dia melanjutkan, pemakaman Prof. Salim Said direncanakan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2024) selepas pukul 12.00 WIB.

“Rencana insya Allah akan dimakamkan besok, ba’da zuhur. Jadi, sebelum zuhur akan kami shalatkan di masjid dekat sini, Masjid Al-Akbar, baru abis itu diberangkatkan ke TPU Tanah Kusir,” kata dia.

Advertisement

Di masjid dekat rumahnya itu, rombongan pelayat akan salat zuhur sekaligus salat jenazah. “Rencana seperti itu sampai saat ini,” kata dia.

Prof Salim Haji Said, seorang tokoh pers dan perfilman nasional, akademisi, cendekiawan, dan duta besar, meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah berjuang dari sakitnya selama beberapa waktu terakhir.

Di rumah duka, para pelayat tak berhenti berdatangan sejak jenazah tiba Sabtu pada pukul 22.30 WIB setidaknya sampai pukul 23.30 WIB. Para pelayat sebagian besar merupakan keluarga, tetangga, dan kerabat dekat.

Di pelataran depan rumahnya, karangan bunga ucapan duka dari beberapa tokoh mulai berdatangan. Karangan bunga itu, yang ditempatkan berjejer tepat di kediaman, di antaranya Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV/Diponegoro Brigjen TNI Budi Irawan, Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan, Deddy Mizwar, dan Forum Pemimpin Redaksi Indonesia.

Advertisement

Tokoh Teladan

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan bahwa Prof Salim Said patut dijadikan teladan bagi wartawan era modern.

“Kita mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, atas berpulangnya Prof Salim Said,” kata Usman Kansong ketika dihubungi Antara, Sabtu.

“Saya kira Pak Salim Said ini bisa jadi teladan bagi wartawan pada masa sekarang, artinya wartawan harus tidak berhenti untuk belajar baik formal dan informal. Formal bisa melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya dan informal terus belajar, membaca buku, diskusi supaya kita bisa meneruskan apa yang diteladani Prof Salim Said dalam menjadi wartawan sekaligus intelektual,” lanjut dia.

Dia melanjutkan Prof Salim Said merupakan sosok wartawan yang giat dalam menuntut ilmu, berbagai gelar juga diraih semasa hidupnya. Bahkan, dia menempuh pendidikan di Amerika Serikat (AS).

Advertisement

“Beliau adalah wartawan intelektual saya kira, beliau wartawan yang menimba ilmu sampai doktor dan menjadi profesor. Tidak banyak wartawan yang mencapai pendidikan seperti Prof Salim Said pada masanya,’ ujar dia.

Sebagaimana diketahui bersama, Prof Salim Said merupakan seorang wartawan senior, pengamat sekaligus penulis buku yang sudah banyak merilis berbagai judul bertemakan film, politik dan juga militer.

Prof Salim Said juga merupakan seorang intelek ternama di Indonesia, dirinya pernah menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Psikologi, sayangnya tidak berlanjut.

Dirinya lebih memiliki jurusan sosiologi di universitas yang sama dan dinyatakan lulus pada tahun 1976. Kemudian, dirinya tidak berpuas diri dalam menimba ilmu.

Hal tersebut dibuktikan dengan berangkatnya Prof Salim Said ke Amerika Serikat, untuk melanjutkan pendidikan di Ohio State University.

Tidak tanggung-tanggung, dirinya meraih tiga gelar sekaligus di sana, yakni magister Hubungan Internasional, Ilmu Politik, dan doktor Ilmu Politik.

Advertisement

Sosok Pemikir

Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu mengucapkan bela sungkawa yang mendalam atas berpulangnya wartawan senior, Prof Salim Said pada Sabtu malam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

“Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. Saya dan Dewan Pers menyampaikan duka cita mendalam. Allahumagjfirlahu Warhamhu Waafihi Wa’fuanhu. Insya Allah beliau husnul khotimah. Aamiin,” kata Dr. Ninik Rahayu melalui WA di Jakarta, Sabtu.

Dirinya menilai bahwa Salim Said merupakan sosok wartawan senior dan juga sahabat bagi semua wartawan tanah air. Tidak hanya aktif di dunia pemberitaan, Salim Said juga merupakan sosok yang aktif dalam industri perfilman tanah air.

“Prof Salim Said, adalah sahabat kita bagi kita semua, wartawan senior, tokoh pers dan perfilman nasional,” ucap dia.

Ninik Rahayu juga menjelaskan Salim Said merupakan sosok pemikir dengan daya yang kritis dan juga gigih. Hal tersebut membuat berbagai kemajuan di dunia pers nasional.

“Kegigihan, pemikiran dan daya kritisnya telah memajukan kemerdekaan pers di Indonesia,” ucap dia.

Salim Said juga dikenal seorang yang aktif dalam menuliskan buku yang banyak menghasilkan berbagai judul yang bertemakan, film, politik dan juga militer semasa hidupnya. Tidak hanya itu saja, Salim Said juga dikenal sebagai seorang yang giat dalam menimba ilmu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif