Sport
Senin, 29 April 2024 - 12:03 WIB

Erick Thohir Terbang ke Doha untuk Dampingi Garuda Muda Rebut Tiket Olimpiade

Redaksi Solopos.com  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapten Timnas U-23 Rizky Ridho memberi hormat kepada Ketum PSSI Erick Thohir yang memotivasi Garuda Muda seusai menang atas Korsel di perempatfinal Piala Asia U-23, Jumat (26/4/2024) pagi. (IG @erickthohir)

Solopos.com, DOHA — Ketua Umum PSSI Erick Thohir terbang kembali ke Doha, Qatar, untuk membakar semangat Garuda Muda yang berambisi meraih satu tiket Olimpiade Paris 2024, dalam pertandingan semifinal Piala Asia U-23 2024 melawan tim mewah Uzbekistan, Senin (29/4/2024).

Saat Indonesia mengalahkan Korea Selatan di babak perempatfinal beberapa hari lalu Erick Thohir juga hadir langsung di stadion.

Advertisement

Laga bersejarah ini akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifah, Doha, malam ini pukul 21.00 WIB.

Stadion Abdullah bin Khalifah sudah memberi empat keberuntungan bagi Merah Putih. Skuad Garuda Muda ingin kembali mendapatkan keberuntungan di stadion berkapasitas 12.000 penonton tersebut malam nanti.

Advertisement

Stadion Abdullah bin Khalifah sudah memberi empat keberuntungan bagi Merah Putih. Skuad Garuda Muda ingin kembali mendapatkan keberuntungan di stadion berkapasitas 12.000 penonton tersebut malam nanti.

Berdasarkan informasi, Erick Thohir terbang ke Qatar, Minggu (28/4/2024) sore.

Ia akan mendampingi Timnas U-23 Indonesia untuk kembali mencatat sejarah berikutnya.

Advertisement

“Bola semua terbuka. Fifty-fifty. Ya kita upayakan hasil yang terbaik ya. Tidak mudah tapi ya kembali nanti kalau di lapangan tentu ya kita serahkan. Mohon doa dari seluruh pendukung dan insya Allah, Allah subhanna wataa’la bisa memudahkan,” kata Erick seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Menurut Erick Thohir, sepak bola adalah alat pemersatu bangsa. Saat ini, sepak bola punya momentum bagus untuk semakin mempersatukan bangsa setelah permainan Rizky Ridho dkk. menghebohkan dunia setelah menumbangkan Australia, Yordania, dan Korea Selatan.

Tim Merah Putih berambisi kembali menjadikan tim bernilai pasaran Rp301,5 miliar, Uzbekistan, sebagai korban berikutnya.

Advertisement

“Kita lihat bahwa sepak bola ini alat pemersatu bangsa dan kita sedang punya momentum yang bagus dalam mempersatukan bangsa. Dan momentum bagus juga kebetulan tim sepak bola kita, generasi emas kita lahir di saat bersamaan. Mohon doa dan tentu bisa menghasilkan yang terbaik untuk bangsa Indonesia,” tambahnya.

Menteri BUMN ini kerap membakar semangat para pemain Timnas U-23 Indonesia selama berkompetisi di Piala ASia U-23 dan Piala Asia bulan Januari lalu.

Hal serupa kali ini juga akan kembali dilakukan Erick di Doha.

Advertisement

“Berikan yang terbaik untuk Merah-Putih. Ini mimpi Anda, mimpi keluarga Anda. Jerih payah yang sudah kalian lakukan, bertahun-tahun, dengan tangis, dengan keletihan. Bahkan kemarin juga Lebaran, tidak melakukan kebersamaan dengan keluarga. Adalah sebuah tentu pengorbanan yang tidak bisa dihitung. Tetapi jangan menangis di lapangan karena kita tidak bisa memberikan yang terbaik. Justru kita harus menangis di lapangan karena kita mencapai mimpi kita,” kata mantan Presiden klub Inter Milan itu.

Erick tidak mau bicara banyak mengenai permainan tim untuk laga melawan Uzbekistan.

Ia hanya berharap para pemain dapat terus mengikuti instruksi pelatih Shin Tae-yong dan tidak kalah mental sebelum bertanding.

“Strateginya kembali bagaimana para pemain siap mental dan terus bisa mengembangkan permainannya sesuai dengan strategi yang sudah diarahkan oleh Coach Shin Tae-yong. Dan saya berharap tuh tadi kembali, pertandingan ini berat, kita lihat semua yang masuk semifinal ini yang pernah juara. Kita punya track yang bagus, kita ini nobody tapi kembali ini kesempatan yang luar biasa dan saya yakin ini waktunya Indonesia diperhitungkan negara-negara besar sepak bola,” pungkasnya.

Sementara itu, Shin Tae-yong, ingin mempersembahkan tiket olimpiade untuk Indonesia yang menunggu 68 tahun.

“Saya tidak tahu apakah Indonesia pernah berpartisipasi di Olimpiade sebelumnya. Saya mendengar terakhir berlaga di Olimpiade Melbourne 68 tahun lalu. Ini waktunya bagi Indonesia untuk berpartisipasi di panggung Olimpiade (lagi). Saya tak merasa ini sebagai tekanan besar. Saya menikmati momen dan tantangan ini. Ini adalah momen bahagia untuk para pemain. Kali ini, saya akan membuat Indonesia pergi ke Olimpiade,” tutup Shin Tae-yong.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif