Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Solo Eko Nugroho, mengatakan GPM pagi ini merupakan puncak dari rangkaian GPM yang sudah terlaksana di 54 kelurahan di Solo.
Operasi pasar akan digelar di 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Selain menggandeng Bulog, Pemkab juga melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk operasi pasar murah tersebut.
Di Gerakan Pangan Murah, satu kemasan beras seberat 5 kilogram (kg) dibanderol dengan harga Rp62.500/kemasan, 1 kg gula pasir dijual Rp15.000/kg, dan telur seharga Rp27.000/kg.
Sepanjang Januari 2024 hingga saat ini telah digelar sebanyak 99 kali agenda Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh wilayah Jateng dengan nilai omzet sebesar Rp5,6 miliar.
GPM merupakan program dari Badan Pangan Nasional bertujuan menstabilkan pasokan dan harga pangan dengan menjual beberapa kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah.
Pemkab Klaten bersama Bulog menggelar gerakan pangan murah untuk membantu meringankan beban warga di tengah harga bahan kebutuhan pokok yang tinggi belakangan ini.
Kegiatan tersebut melibatkan banyak pihak seperti Bulog, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Poklahsar, Pedaringan, Perusahaan Perdagangan Indonesia, sampai Kelompok Wanita Tani.
Gerakan Pangan Murah dari Pemprov Jateng bergulir di Klaten dengan menyasar dua desa yakni Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen, dan Desa Bumiharjo, Kecamatan Kemalang.
Pemkab Sukoharjo bersama Bulog dan BI melakukan gerakan pangan murah (GPM) di Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura. Gerakan ini akan dilakukan merata ke seluruh wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Dinas Ketahanan Pangan Boyolali bersama Perum Bulog mengadakan Gerakan Pangan Murah di lima kecamatan, salah satunya Cepogo yang mendapat giliran pada Kamis (30/3/2023).
Sebanyak 60.000 liter minyak goreng MinyaKita disalurkan ke masyarakat oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Solo dan Apical Group dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kantor Kecamatan Serengan, Solo.