Ada hal yang dapat kita petik dari pergerakan elektabilitas dua kandidat presiden ini. Elektabilitas mencerminkan publik kita adalah publik yang—sebenarnya—melek politik.
Makna seni alias kunst, menurut Klinkert, mencakup pemahaman tentang hikmat, ilmu, pengetahuan, kecakapan, kepandaian, keterampilan. Orang sana bilang art is skill in making or doing.
Dalam simulasi pilpres 10 tokoh, elektabilitas Prabowo yang pada beberapa hasil survei kerap unggul, justru tertinggal di posisi kedua dengan capaian 23 persen.