Kolom
Jumat, 19 April 2024 - 20:35 WIB

Pilkada Arena Kaum Muda

Redaksi Solopos.com  /  Ichwan Prasetyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Muhammad Daffa M.B.K. (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Bonus demografi adalah fenomena ketika struktur penduduk usia produktif cukup besar yang ditandai angka ketergantungan cukup rendah. Indonesia akan mencapai bonus demografi pada 2020 dan puncaknya pada 2040.

Peran pemerintah melalui  berbagai  kebijakan  dan  regulasi  untuk  meningkatkan  kualitas  sumber  daya  manusia dan  kepemudaan  sangat  diperlukan. Bangsa  Indonesia  patut  optimistis  terhadap  berbagai  potensi  yang  dimiliki  generasi  muda.

Advertisement

Generasi Y atau generasi milenial adalah generasi yang lahir pada tahun 1980-an dan 1990-an yang identik dengan karakteristik berani, inovatif, kreatif. Generasi  ini modal  besar  untuk  mewujudkan kemandirian bangsa dalam segala aspek.

Generasi milenial bersahabat dengan teknologi. Gaya kepemimpinan lebih mengedepankan modernisasi dan teknologi. Media sosial mereka gunakan semaksimal mungkin untuk mengakses informasi dan menjadikan media sosial sebagai wahana berinteraksi.

Advertisement

Generasi milenial bersahabat dengan teknologi. Gaya kepemimpinan lebih mengedepankan modernisasi dan teknologi. Media sosial mereka gunakan semaksimal mungkin untuk mengakses informasi dan menjadikan media sosial sebagai wahana berinteraksi.

Generasi muda akan memilih pemimpin yang berkemampuan memimpin secara cerdas dan adaptif dengan era digital. Rasanya pemimpin muda bukan hanya soal umur, namun juga soal bagaimana dapat mengemas penyelesaian aneka persoalan masyarakat dengan inovasi dan kreativitas tanpa batas.

Pemimpin muda harus mampu membawa perubahan untuk daerah menjadi lebih baik, bukan malah mengubah daerah menjadi mundur. Aspek komunikasi merupakan syarat vital saat kaum muda menjadi pemimpin.

Advertisement

Dekat dengan anak muda dengan menyediakan ruang inovasi dan untuk wadah pengembangan diri kaum muda. Gaya kepemimpinan ini diadaptasi oleh pemimpin daerah lain.

Gibran tidak memerintah secara top-down seperti seorang pemimpin, melainkan mengawasi dan mengarahkan kegiatan dari atas (perencanaan kebijakan) ke bawah (implementasi kebijakan) seperti seorang manajer.

Merespons keluhan masyarakat di media sosial dan memberikan nomor khusus pengaduan penting dilakukan dan layak diadopsi oleh pemimpin daerah lain. Tugas pemimpin menyelesaikan masalah masyarakat dapat terlaksana dan tidak hanya janji semata.

Advertisement

Perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Solo juga menjadi tolok ukur bahwa pemimpin muda dapat mengadopsi ilmu dan teknologi sebagai wadah untuk mengembangkan ekonomi masyarakat.

Berbagai inovasi telah dilakukan, antara lain, membuat platform UMKM Kita, mengadakan festival lokal Solo, dan mengadakan acara menonton bareng sepak bola di depan Balai Kota Solo yang tentu mengundang massa sehingga pelaku UMKM memperoleh pendapatan dari berjualan.

Periode kepemimpinan Gibran sebagai Wali Kota Solo berakhir pada akhir tahun 2024. Cukup banyak kandidat wali kota yang digadang-gadang dapat melanjutkan gaya kepemimpinan berbasis kaum muda.

Advertisement

Kandidat yang disebut-sebut adalah K.G.P.A.A. Mangkunagoro X, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Rektor Universitas Surakarta Astrid Widayani, Ketua DPD Partai Golkar Solo Sekar Tandjung, dan Rheo Fernandez (putra Ketua DPC PDIP Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo).

Mereka adalah kaum muda yang dipandang dapat melanjutkan kiprah Gibran sebagai pemimpin Kota Solo. K.G.P.A.A. Mangkunagoro X sampai saat ini masih menjadi primadona dan digadang-gadang oleh kaum muda sebagai calon wali kota potensial pengganti Gibran.

Masalah elektabilitas K.G.P.A.A Mangkunagoro X menjadi problem tersendiri karena tidak bergelut di partai politik. Tentu peran Gibran mengenalkan K.G.P.A.A Mangkunagoro X kepada masyarakat cukup vital dengan meyakinkan masyarakat Kota Solo bahwa K.G.P.A.A Mangkunagoro X dapat melanjutkan program-program yang telah berjalan di Kota Solo.

Solopos memberitakan Ketua PAC PDIP Kecamatan Serengan, Kota Solo, Silvester Rony Kamtoro, mendukung penuh Rheo Fernandez menjadi calon wali Kota Solo. Keputusan DPC PDIP Kota Solo untuk menentukan calon wali Kota Solo masih menunggu rekomendasi dari DPP PDIP.

DPC PDIP Kota Solo saat ini harus lebih berhati-hati dalam penetuan calon wali Kota Solo mengingat hasil Pemilihan Umum 2024 yang memunjukkan penurunan dukungan untuk PDIP di Kota Solo.

Dapat dipastikan peran anak muda sebagai pemimpin tidak sebatas urusan kepemudaan, namun juga harus memiliki wawasan serta jiwa sosial budaya dan mengerti seluk-beluk Kota Solo. Uji publik perlu dilakukan mengingat banyak kandidat wali Kota Solo yang masih berusia muda.

Program-program yang berdampak kemajuan bagi Kota Solo dalam kepemimpinan wali Kota Solo sebelumnya tentu harus dipertahankan dan dielaborasi agar dampaknya dapat dirasakan oleh semua lapisan masyakat Kota Solo.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 16 April 2024. Penulis adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif