Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah (Jateng) membantah kabar yang menyatakan dua siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Purworejo dikeluarkan dari sekolahnya karena mengikuti unjuk rasa atau demonstrasi.
Warganet sempat menduga tangkapan layar WAG itu sengaja disebar oleh oknum polisi untuk mendiskreditkan siswa STM. Pasalnya salah satu nomor ponsel yang tertera di WAG itu diduga nomor ponsel milik polisi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo blak-blakan menunjukkan ketidakpercayaannya bahwa pelajar memiliki aspirasi politik yang tercurah dalam demonstrasi. Ia meminta jajaran intelijen untuk menemukan pihak yang menggerakkan para pelajar berunjuk rasa.
Ratusan orang yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan di Kota Semarang menggelar aksi demo di Kantor DPRD Jawa Tengah (Jateng), Senin (30/9/2019).
Belasan siswa sekolah dasar (SD) dan taman kanak-kanak (TK) mendatangi Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) di Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Jumat (27/9/2019) pagi. Didampingi orang tuanya, belasan siswa SD dan TK dari berbagai lembaga pendidikan di Kota Semarang ini bertekad menyampaikan aspirasi.
Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel, meminta para pelajar SMA/SMK sederajat di wilayahnya tidak terpancing dengan ajakan membolos sekolah untuk menggelar aksi massa atau melakukan demo seperti yang tersebar di media sosial