Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) baru saja kebobolan dengan bocornya aplikasi tes dan telusur Covid-19, Electronic Health Alert Card atau eHAC. Lembaga keamanan, Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) menyebutkan potensi kerugian dari kebocoran data 1,3 juta pengguna aplikasi electronic-Health Alert Card (eHAC) bisa mencapai Rp2,8 triliun.
Kemendagri klaim data 279 juta penduduk Indonesia yang bocor dan dijual online bukan berasal dari Dukcapil. Kemendagri masih menyelidiki dari mana data berasal.