Erupsi Gunung Merapi pada 1961 berimbas pada empat desa di lereng Gunung Merapi yang hancur dan terkubur, hingga tak lagi berpenghuni karena penduduknya mengikuti program transmigrasi bedol desa ke Lampung.
Masyarakat di kawasan lereng Gunung Merapi mempunyai kearifan lokal bernama ilmu titen sebagai upaya mitigasi bencana dalam menghadapi erupsi gunung teraktif di Indonesia tersebut, di mana dalam dua dekade terakhir, letusan yang terbesar terjadi pada 2010 lalu yang mengakibatkan ratusan jiwa meninggal dunia.
Aktivitas erupsi efusif Gunung Merapi membentuk kubah lava yang salah satunya di bagian barat daya dengan volume mencapai 1.670.000 m3. dan pada bagian tengah mencapai 3.007.000 m3.