Warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), beberapa hari terakhir dihebohkan dengan pesan berantai terkait informasi ditemukannya varian baru Covid-19, Omicron, di wilayah tersebut.
Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo menemukan tiga kasus positif Covid-19 memiliki riwayat kontak dari Kudus. Hal itu dari hasil tracing yang dilakukan petugas kesehatan.
Sebanyak 96 orang di Dukuh Tegalrejo, Desa Bendungan, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, menjadi sasaran tes rapid antigen setelah adanya indikasi munculnya klaster Kudus.
Pemkab Kudus mengeluarkan surat edaran yang meminta warganya untuk tetap di rumah selama sepekan ke depan. Ini untuk menekan penyebaran Covid-19 varian baru dari India.
Ditemukannya varian baru Covid-19 seperti di India, di Kudus membuat Jateng harus waspada. Jangan sampai badai tsunami Covid-19 di India terjadi di Jateng.
Wagub Jateng, Taj Yasin, menyebut penyebaran Covid-19 di Kudus berlangsung lebih cepat. Ada indikasi Covid-19 di Kudus merupakan varian baru meski belum ada kepastian soal itu.
Pembatasan mobilitas diterapkan di Dusun Gedawung, Desa Saradan, Kecamatan Baturetno, Wonogiri akibat ada warga yang kena Covid-19 setelah jagong ke kudus.
Sejumlah pasien Covid-19 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, menjalani tes swab pada Kamis (10/6/2021). Pasien yang sudah dinyatakan negatif Covid-19 akan langsung dipulangkan.
Sebanyak 16 pasien Covid-19 asal Kudus di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, dirujuk ke rumah sakit. Satu di antara pasien Covid-19 Kudus yang dirujuk ke RS itu dinyatakan meninggal dunia.
Pangdam IV/Diponegoro menyoroti kurang disiplinnya nakes dalam mengikuti prosedur dalam memakan dan melepas alat pelindung diri (APD) para nakes di Kudus.
Baru sebagian kecil pasien Covid-19 asal Kudus yang menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Rencananya ada 700 pasien asal Kudus yang akan dipindah ke Donohudan.